Chapter 17 - Mencari Putri Flos

1660 Kata
Tn. Klackson sudah menguji semua prajurit yang akan menjadi tim Timekeeper khusus untuk menyelamatkan putri Flos. Ia sudah membagi mereka menjadi lima belas tim. Setiap tim terdiri dari dua prajurit. Tn. Klackson sudah membicarakan kepada raja bahwa mereka akan melakukan penyelamatan hari ini. Raja berharap putrinya dapat diselamatkan dengan cepat. Tak lupa ia mengenalkan Sol kepada prajurit-prajurit yang lain. Ia menggugurkan satu prajurit agar Sol bisa masuk ke dalam lima belas tim. Prajurit yang gugur dimasukkan oleh Tn. Klackson ke timekeeper angkatan pertama yang khusus menjaga wormhole yang terbentuk. Fortis tentu terkejut melihat Sol bisa termasuk dalam tim timekeeper khusus tanpa melalui tes. Ia berkali-kali memuji Sol. Creksi yang merasa diabaikan langsung berkata dengan ketus. “Jika tidak melalui tes tidak menjamin bahwa dirinya paling unggul!”  Fortis dan Sol menatap Creksi. Sol tidak membalas sama sekali dan membiarkannya berceloteh semaunya. Fortis berkata kepada Sol, “Dia memang seperti itu!”  Untuk bisa menuju Bumi, mereka akan menggunakan balon udara yang akan mendarat di desa Steelson. Desa tersebut sudah dipilih oleh Femina sebagai Saga yang bertugas untuk menyediakan jalur gerak balon udara dan juga tempat balon udara berhenti. Ia membuka portal di daerah tersebut. Daerah Steelson adalah daerah yang paling cocok karena curah hujan yang tinggi dan penduduk yang tidak terlalu banyak. Beberapa Saga juga pernah menggunakan jalur ini bersama dengan prajurit saat energi hitam terlalu dekat ke Bumi. Mereka menggunakan jalur desa Steelson karena lebih aman untuk menyamar menjadi manusia dan melindungi Bumi dari tabrakan energi hitam.  Tn. Klackson mengumpulkan ketiga puluh prajuritnya. Ia kemudian menyebut nama-nama yang membentuk tim. Yang paling ribut saat pembentukan tim ini adalah Creksi dan Jackson. Ia berada di tim yang sama. Mereka beberapa kali sudah komplain dengan keputusan Tn. Klackson karena menjadikan mereka satu tim. Tetapi ucapan Tn. Klackson membuat mereka tidak berkutik.    Ucapan itu adalah, “Apakah kalian dulunya pernah terlibat hubungan saling suka?” Mereka tidak bisa lagi berbicara. Tak ada yang ingin menjawab. Tak ada lagi perdebatan. Semua selesai dengan satu kalimat.  Disisi lain adalah tim Fortis dan Sol. Sol sangat senang karena satu tim dengan Fortis. Ia tidak sabar sampai di Bumi dan menyelamatkan putri Flos. Mereka menjadi salah satu tim yang diandalkan oleh Tn. Klackson.  Tn. Klackson dan kelima belas tim pun dibawa ke kota Musim. Para petani sudah mengambil awan-awan mereka untuk mengangkut mereka ke Bumi ke desa Steelson. Hanya para petani yang bisa membawa mereka melewati laut dunia waktu.  Dari ruangan Saga, Femina memberikan aba-aba bahwa mereka akan menaiki awan dan akan turun di desa Steelson. Tn. Klackson mengatur murid-muridnya yang akan pergi menaiki awan yang dikemudikan oleh Petani dan mereka berangkat. *** Mereka pun sampai. Hujan deras di daerah Steelson sudah menjadi hal yang biasa. Di daerah itu, hujan bisa terjadi dua kali dalam sehari dan bisa berlangsung setiap hari dalam setahun. Untuk di bulan November seperti ini, suhu di awal bulan akan lembab tanpa hujan dan sinar matahari. Tetapi di pertengahan bulan, hujan akan mengguyur di pagi dan malam hari dengan sangat deras. Meski hujan tidak datang, daerah itu akan tetap lembab karena hembusan angin yang terus menerus. Tak banyak yang tinggal di desa kecil ini dikarenakan curah hujannya yang ekstrem.  Di desa ini tumbuhan sangat subur dan rumput-rumput tumbuh dengan tinggi. Sepanjang mata memandang yang ada hanyalah air hujan, lumpur dan tanaman hijau yang sangat cepat tumbuh. Terkadang pengendara yang melintas juga dapat melihat kumpulan penduduk, mungkin lebih dari lima belas orang berjalan di tepi jalan dengan sepatu yang penuh lumpur.  Beberapa orang berpendapat mungkin itu adalah penduduk dari desa lain yang berjalan kaki ke desa seberang. Mereka terpaksa berjalan karena tidak ada kendaraan. Baju penduduk yang berjalan kaki itu terlihat aneh. Mereka memakai jaket berlapis dengan panjang sampai ke lutut. Rata-rata warna jaket mereka sudah terlihat usang dengan warna coklat tua dan warna hitam yang memudar di sudut jaket. Dikarenakan curah hujan yang tinggi membuat lumpur dimana-mana. Sepatu mereka selalu berlumpur hingga meninggalkan jejak di jalan yang mereka lewati. Matahari yang tak menyinari daerah itu membuat tanah banyak tergenang air dan rumput-rumput yang tumbuh tak beraturan.  Dari rombongan orang yang berjalan kaki itu, seseorang berbicara. “Lihat, itu para Mungkit. Dia sedang mengejek kita,” ucap Tn. Klackson dengan geram. Dari wajahnya kita bisa melihat umurnya yang sudah tua dengan janggut putih panjang.  “Mereka selalu melihat kita dengan heran. Bukankah pakaian kita masih terlihat modis di zaman ini?” Ucap muridnya Jackson, yang masih berumur belasan tahun. Ia memiliki tubuh yang gendut dan sangat besar. Kakinya sebesar satu daging kalkun yang dibakar hidup-hidup. Beberapa kali ia harus mengeluh karena perjalanan yang mereka lakukan. Perjalanan dari desa tersebut menuju balon udara cukup jauh baginya. “Kita sebagai para Timekeeper seharusnya tidak mengeluh seperti dirimu. Mengapa kau tidak kembali ke masa dimana kau seharus-nya kurus,” berang Tn. Klackson. Ia berjalan dan sekali-sekali melambai pada mobil yang berjalan melewati mereka. “Hai, fuddy duddy.” Teriak seorang anak dari kaca mobilnya. Ia berteriak keras dan sangat pasti para penduduk aneh itu mendengar suaranya. “Aku suka istilah itu,” ucap Jackson sumringah melihat ke arah Tn. Klackson. Mendengar ucapan Jackson, seorang wanita yang sedang berlari ke arah Jackson mengucapkan sesuatu dengan keras. Wanita itu adalah teman setimnya, Creksi. Ia menyimpan dendam pada Jackson karena mereka satu tim. “Kau sedang diejek, bodoh!” ucap wanita berambut panjang sambil berlari melewati mereka. Kulitnya putih dan membawa tongkat kecil di tangannya. Ia mengatakan itu dengan berbisik kepada Jackson dan memukul pundaknya dengan geram. Seharusnya ia tahu bahwa istilah itu sudah di pelajari di sekolah pada tahun pertama untuk pendidikan para Timekeeper. “Kau seharusnya lebih mengerti itu Jackson. Itu sudah dipelajari di pendidikan Timekeeper,” Ejek wanita itu kepada Jackson yang berhenti sejenak melihat kebelakang. Lalu ia berlari lagi. Jackson berang tetapi mengurungkan niatnya untuk berlari mengejarnya. Tubuh Jakson terlalu besar untuk berlari. Ia tak sanggup membawa beban tubuhnya dan harus pasrah tak dapat membalas wanita itu. “Creksi memang begitu. Hiraukan saja,” ujar Tn. Klackson menghibur Jackson. Creksi adalah nama wanita yang mengejek Jackson. Bukan hanya Jackson yang diganggu olehnya, Sol dan Fortis juga menjadi sasaran buliannya.  “Ia bukan bagian dari prajurit. Tentu sifatnya sangat berbeda dengan kalian!” Kata Tn. Klackson kepada Jackson yang mengingatkan asal dari Creksi adalah kota Langit. “Yuhuuu.. Akhirnya..” teriak Creksi kuat yang berlari semakin cepat. Mereka hanya memandangi Creksi yang berlari lebih cepat di depan mereka. Tn. Klackson berhenti di tebing, di ujung jalan Steelson. Tiga puluh orang itu berbaris dengan Tn. Klackson yang memimpin. Ia memberikan secarik kertas sebagai tugas dari masing-masing Timekeeper. Gelang emas dilekatkan di tangan mereka dan memberikan tongkat kecil. Ketika akan memberikan tongkat kepada Creksi, Tn. Klackson menggelengkan kepalanya. “Berikan tongkat yang lama itu Creksi. Kau tak seharusnya membawa itu.” Tegur-nya kepada wanita itu. Creksi ternyata membawa tongkat langitnya. Jika ia membawanya sampai ke Bumi dan tertinggal di sana, itu akan sangat berbahaya. “Kau susah diatur,” ejek Jackson menjulurkan lidah. Creksi melihat Jakson dan membalas dengan menjulurkan lidahnya juga. Tn. Klackson hanya melihat mereka tak ingin melerai kucing dan anjing yang tidak kompak itu. Tn.  Klackson yang masih berada di samping Creksi berbisik kecil, “Dan tugasmu adalah yang lebih berat. Para Mungkit yang berada di daerahmu sedang menyelidiki cara untuk melintasi waktu.” Mendengar itu wajah Creksi tampak bersemangat. Ia merasa menjadi seorang pahlawan bagi kaum Timekeeper.  Lima belas balon udara mendarat di tanah lembab di ujung jalan Steelson. Setiap balon udara akan membawa dua pasang Timekeeper dan menempatkan mereka di setiap daerah memungkinkan Putri Flos berada. Tn. Klackson membagi mereka menjadi lima belas pasang dan selama pembagian Jackson masih mengeluh karena harus dipasangkan dengan Creksi. Khayalan yang ada di kepala Creksi masih membutakannya. Ia masuk perlahan ke dalam balon udara. Empat belas pasang yang lain juga sudah masuk ke dalam balon udara mereka, sedangkan Jackson masih juga mengeluh karena patner-nya.  “Tn. Klackson, aku tidak mau dipasangkan dengannya. Kenapa harus dia. Aku minta ganti.” Keluhnya kepada Tn. Klackson yang tak sanggup menangani Jackson karena tenaganya yang begitu kuat. Membuatnya berguncang sesekali karena genggaman erat tangannya yang diayunkannya kepada Tn. Klackson. Balon udara pertama hingga empat belas sudah berangkat, yang tersisa hanya Creksi dan Jackson. “Ayooo. Cepat Jackson,” teriak Creksi yang sudah di dalam balon udara itu. Ia sudah tidak mempermasalahkannya. Jackson hanya tak ingin di bully seperti yang baru saja dia lakukan.  “Apakah aku harus mengulang pertanyaan ku tadi?” Kata Tn. Klackson.  “Pertanyaan apa?” Kata Jackson polos. “Kalian terlibat hubungan..?” Tanya Tn. Klackson tidak menyelesaikan kalimatnya. Jackson yang tampak malu dengan pertanyaan itu langsung terdiam. Tn. Klackson mengambil tongkatnya membentak Jackson agar segera masuk. Jackson berjalan terhuyung dengan wajah marah, terpaksa harus menerima kenyataan bahwa Creksi adalah patner petualangan waktunya. “Good,” Senyum Creksi menyiratkan ejekan. “Kenapa aku harus berada di sini!” Jackson masih tak percaya ia harus melakukan tugas yang tidak diinginkannya dari kecil.  “Jadi kamu membiarkan tubuh gemuk mu ini karena kau berharap tidak akan terpilih melakukan tugas Timekeeper?” Tebak Creksi asal. Ia hanya menebak dari pernyataan Jackson barusan. Wajah Jackson tampak kesal, ia menarik napas dan berusaha tenang. Ia mengingat tiga bulan kedepan dia harus melewati masa tugas Timekeeper dengan wanita yang cerewet ini. “Kau benar sekali!” ucap Jackson menampakkan giginya dengan geram. Tn. Klackson berteriak keras, “Baiklah, pakai sabuk kalian dan berangkat.” Creksi mengambil kemudi. Ialah yang mengemudikan balon udara tersebut. Bukannya Jackson tidak bisa melakukannya, tetapi ia sudah terlebih dahulu berada di depan kemudi tersebut. Jackson menatap Creksi seraya ia menerbangkan balon udara. Dalam benaknya ia berpikir, ‘Bagaimana bisa Creksi menerbangkan balon udara padahal ia memiliki keahlian di kota langit!’ Awan tebal yang menutupi langit menghilang dan angin dari timur berhembus keras menerbangkan balon udara. Teriakan mereka yang keras begitu geli di telinga Tn. Klackson membuatnya tertawa keras. Ia berharap mereka bisa menemukan putri Flos dan membawanya kembali ke dunia waktu dengan selamat.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN