Chapter 37 - Menemui Saga

1648 Kata
Usai sarapan, Cat dan juga Six membawa Nunc menemui Saga. Mereka mencoba mencari Saga di tengah kota tempat Mungkit banyak tinggal. Ini juga hal pertama bagi Nunc untuk bertemu dengan Mungkit secara langsung. Mereka menaiki Taft GT F50 mereka. Saat mobil melaju, Nunc tampak kedinginan dengan udara pagi. Ia belum terbiasa dengan suasana pagi hari di Bumi.  Mereka melewati jalan-jalan yang sempit yang bukan jalan untuk kendaraan. Jalan yang mereka lalui tidak rata. Batu-batu tidak yang tidak rata membuat mobil tersebut bergoyang goyang saat berjalan. Jalan tersebut dipilih Cat karena ia ingin mempersingkat waktu perjalanan mereka. Goncangan-goncangan selama perjalanan membuat Nunc muntah.  Mereka berhenti sebentar untuk memastikan bahwa Nunc baik-baik saja. Ketika Nunc mulai merasa lebih baik mereka melanjutkan perjalanan. “Bagaimana bisa perutku mengeluarkan sesuatu seperti itu!” Ucap Nunc sambil mengusap mulutnya. Awal menaiki mobil Six juga merasakan hal yang sama. Ia tidak bisa berkomentar dengan apa yang dirasakan oleh Nunc. Sudah lama berjalan, Nunc tidak merasakan mual lagi. Ia mulai menikmati pemandangan di sekeliling mereka. Mereka mulai masuk ke jalan kota. Rumah-rumah bersusun berdempetan terlihat. Banyak orang Mondar-mandir menggunakan sepeda. Ada juga delman yang menunggu sewa di pinggir pasar. Nunc agak bingung dengan alat transportasi manusia. “Mengapa alat transportasi tersebut seperti itu?” Tunjuk Nunc kepada kusir delman. Cat dan Six tertawa. Mereka tidak bisa menjelaskannya. Menurut mereka sesuatu ada karena ada dan tidak ada alasan.  Lalu Nunc melihat Mungkit-mungkit yang sedang mendorong kendaraan mereka. Ia bertanya apa yang mereka lakukan di sana. Mengapa ramai-ramai mendorong mobil mereka.  “Itu apalagi?” Tanya Nunc kepada Cat yang duduk di sampingnya.  “Itu namanya Oplet. Oplet itu adalah mobil yang membawa penumpang dengan pintu di bagian belakang. Merekalah yang mengantarkan Mungkit-mungkit yang lain untuk pergi ke suatu tempat dan supirnya akan mendapat bayaran. Itu salah satu cara untuk menghasilkan uang!” Jelas Cat.  Nunc mengangguk. Ia berpikir dalam hati, ‘Oh, itu cara untuk mencari uang!’  Six yang duduk di belakang mereka tiba-tiba mengingatkan Cat bahwa lokasi Saga tersebut tidak jauh lagi di depan mereka. Saat sudah sampai, Six mengatakan kepada Cat untuk berhenti. Saat mereka berhenti di sebuah gedung salon, mereka langsung di gandrungi orang-orang penjaja makanan. Ada ibu-ibu yang membawa keranjang makanan di kepalanya dan juga anak-anak yang menjualkan makanan yang dibungkus di daun. Mereka menerobos kaca dan mengatakan, “Kacang bang? Kacang?”  Nunc berteriak di awal karena mereka seperti sedang di sebut oleh kawanan Mungkit. Ia kaget melihat betapa agresifnya mereka. Cat langsung menolak, ia sudah biasa melihat hal seperti itu. Ia mengusir mereka dan mengatakan bahwa mereka tidak ingin membeli makanan yang dijajakan tersebut.  “Ini apalagi?” Kata Nunc dengan bibir yang berkerut.  “Mereka sedang berjualan. Ini juga cara Mungkit untuk mencari uang.” Jelas Cat.  Nunc belajar banyak bagaimana cara Mungkit mencari uang. Ia sadar ada banyak cara yang dilakukan mereka untuk bisa mendapatkan uang. Ia juga berpikir tentang perasaan takut. Sebelumnya ia tidak pernah merasakan takut sedikitpun saat di dunia waktu. Tetapi, sekarang, saat berada di Bumi, ia merasa perasaan itu menjadi muncul. Ia tidak bisa mengerti sepenuhnya apa yang terjadi dengan perasaannya. Cat memanggil Nunc agar cepat berjalan dan masuk ke dalam salon. Nunc melihat salon di depan mereka. Ia merasa mereka sudah sampai di tempat Saga tersebut. Mereka masuk dan disambut dengan aroma yang sangat segar. Mereka melihat seorang wanita sedang memegang hairdryer. Ia sedang melayani pelanggannya.  Nunc yang tidak tahu tempat apa itu, lagi dan lagi bertanya kepada Cat. Ia berkata, “Ini apalagi? Mengapa harum sekali!” Ia memperhatikan dinding-dinding ruangan tersebut. Ada banyak foto-foto Mungkit dengan potongan rambut berbeda. “Rambut juga bisa ditata ya!” Ucap Nunc mengangguk. Cat tidak ingin mengganggu wanita itu dulu. Mereka duduk di kursi tunggu hingga wanita tersebut selesai. Saat melihat Cat duduk, wanita tersebut langsung cemberut. Ia tahu siapa Cat dan Six. Tapi, ia tidak mengenal pria yang mereka bawa ke tempatnya.  Wanita tersebut selesai melakukan pekerjaannya, dan pelanggannya pun berdiri. Nunc yang melihat wanita tersebut sangat terpesona melihat kecantikannya. Ia memakai baju nyentrik berwarna hitam putih dengan garis-garis tebal di roknya yang pendek. Rambutnya di gerbang panjang dengan warna coklat terang. Kulitnya putih dan tampak sangat halus. Ia sudah selesai dan membayar kepada wanita pemilik salon atas treatment yang diberikan. Ia berjalan lenggak lenggok dan melewati Nunc dengan senyuman manis. Nunc tak dapat memalingkan matanya. Ia berdiri mengikuti wanita cantik itu keluar ruangan. Six langsung menarik tangan Nunc agar ia duduk kembali.  Wanita pemilik salon mendatangi Cat, Six dan Nunc, meski Nunc masih melihat ke arah pintu masuk.  “Hi.. Mayda disini? Ini salon wanita. Kalian mau memperpanjang umur?” Tanya Mayda, nama Saga yang tinggal di Bumi itu.  “Kau tahu siapa pria ini?” Tanya Cat dengan senyuman licik. Ia ingin membalas Mayda karena telah mempermalukannya kemarin-kemarin. “Siapa?” “Nunc!” Kata Six. Mayda tak bisa berkata-kata. Ia langsung memberi hormat.  “Tuan Nunc, saya Mayda. Senang berjumpa dengan anda!” Kata Mayda dengan gugup. Ia tidak ingin melakukan kesalahan di depan adik raja dunia waktu. Ia tersadar dan mengingat kejadian semalam. Ia memang sempat berpikir bahwa pasti ada penduduk dunia waktu yang jatuh ke Bumi. Tapi, ia tidak menyangka bahwa itu adalah Nunc. Nunc memalingkan wajahnya ke arah Mayda. Ia mendengar suara tersebut dan menanggapinya.  “Siapa wanita cantik yang tadi itu?” Tanya Nunc. Ia tidak peduli dengan sapaan Mayda.  “Ha?” Ucap Mayda spontan. Bukannya menanggapi sapaannya, Nunc malah berbicara tentang pelanggannya.  “Dia adalah Ny. Slufi. Ia salah satu sembilan keturunan yang sekarang bekerja sebagai artis!” Jelas Mayda dengan detail.  “Sembilan keturunan? Apa itu?” Tanya Nunc. Mayda pun menjelaskan bahwa sembilan keturunan adalah sembilan penjaga Bumi yang berubah menjadi batu. Kemudian batu tersebut disembunyikan di kota-kota besar Mungkit. Tetapi, ada Rebel yang merasa bahwa batu tersebut harus dilindungi agar Slayer tidak akan masuk ke Bumi. Jadi ada sembilan Rebel yang menelan batu tersebut dan akhirnya keturunan-keturunan mereka menjadi memiliki keunikan masing-masing yang membuat mereka berbeda dari yang lain. Ia tersenyum melihat mereka mendengar baik ceritanya.  “Apakah kau bisa mendekatkan aku padanya?” Tanya Nunc spontan.  “Begitukah tuan?” Mayda tampak tidak ingin melakukannya tapi ia menutupinya dengan ekspresi wajahnya. Ia tidak ingin menyakiti hati Nunc. Ia langsung mengangguk saja tanpa mengatakan jawabannya secara langsung.  “Kita langsung ke topik saja!” Ucap Cat, ia tidak ingin berlama-lama lagi. “Kami ingin mengumpulkan duit dengan cepat! Bisakah kau bantu kami?” Tanya Cat. Mayda langsung menatap tajam Cat. Ia tahu bahwa ini termasuk trik Cat. Di dalam hatinya yang terdalam, ia benar-benar tidak ingin rebel-rebel pria tersebut bisa hidup mapan di Bumi. Ia hanya takut disaingi dan juga ada alasan pribadi lain. Perasaan cintanya pernah ditolak oleh Cat. karena itu ia sangat dendam kepada Cat dan teman-temannya. Mayda tidak memiliki pilihan lain. Ia harus mengatakannya. “Kami para Saga, bisa memiliki mata pencarian lain yang lumayan membantu. Kami menggunakan usaha salon ini untuk membantu Rebel yang ingin menambah umur hidup mereka. Kami menggunakan bayi manusia untuk bisa menambah umur Rebel setahun lebih. Tapi, bagaimana dengan kalian? Kalian tidak memiliki kemampuan Saga!” Ucap Mayda. Yang diucapkannya benar adanya.  Kemudian ia menawarkan langkah praktis saja. “Berapa banyak uang yang kalian perlukan?” Tanya Mayda. Ia berencana memberikan uangnya untuk membantu mereka. “1T!” Ucap Cat.  Mayda langsung membolangkan matanya. Ia tak menyangka bahwa uang yang mereka butuhkan sebanyak itu.  “Kami ada sepuluh orang!” Kata Cat. “Untuk apa kalian membutuhkan uang sebanyak itu?” Tanya Mayda.  Cat menjawab, “Kami ingin pergi menemui Tn. Lion. Jarak yang harus ditempuh sangat jauh dari sini. Kau bisa membantu?” Ia mencoba membujuk Mayda.  “Itu sangat banyak. Uangku tidak ada sebanyak itu.” Kata Mayda dengan nada tinggi kepada Cat. Kemudian Mayda mencoba mencari solusi. Ia cukup lama diam dan mempertimbangkan keahlian para Rebel tersebut.  “Bagaimana jika kalian membangun sekolah? Ingatan kalian pasti sangat kuat dibanding aku. Kalian bisa menggunakan hal tersebut!” Kata Mayda.  Nunc, Six, dan Cat saling memandang. Mereka mencari harga alat tersebut dan sangat mahal. “Itu juga alat yang mahal. Kami tidak memiliki uang sebanyak itu!” Ucap Cat.  “Tidak perlu khawatir. Kalian itu jenius. Kalian hanya perlu mengambil perhatian pemerintah sedikit. Mungkit sangat tertarik pada penemuan alat-alat yang membuat pekerjaan manusia lebih efisien. Kalian bisa menggunakan kejeniusan itu untuk membujuk pemerintah agar mensubsidi kerja kalian!” Ucap Mayda.  Mereka bingung dengan apa yang dikatakan Mayda. Ia tidak mengerti maksud dari ucapannya. “Aku bisa mengenalkan kalian kepada seseorang di sana. Kalian hanya perlu menggunakan kejeniusan kalian agar menarik perhatian mereka.” Kata Mayda. Ia langsung menghubungi temannya itu, seorang Mungkit.  “Ia berteman dengan Mungkit!” Komentar Six saat melihat Mayda bertelepon. Selesai bertelepon, ia memberikan sebuah alamat kepada mereka. “Kalian bisa menemuinya disana!” Ucap Mayda. Mayda melihat penampilan mereka semua. “Penampilan kalian harus diubah. Terutama nama Tuan,” ucap Mayda. Ia tahu bahwa Cat dan yang lainnya sudah mengubah nama mereka.  “Bagaimana kalau Pella?” Ucap Mayda. Mereka hanya mendengarnya saja. Mereka menunggu lanjutannya. “Tidak..tidak.. kita butuh nama seorang penemu. Nama yang menunjukkan kebijaksanaan dan kejeniusan.” Kata Mayda lagi. Ia pun memiliki ide. Ia berkata, “Sergio Pellagoa. Panggilannya bisa disebut Mr. Pella. Itu ciri khas manusia. Jika kalian berhasil, maka kalian bisa mendapatkan uang yang banyak dari mereka.” Kata Mayda lagi. Tanpa memastikan mereka mengerti atau tidak, Mayda memilihkan baju terbaik untuk mereka seperti seorang Mungkit yang kaya raja. Kesan pertama sangat penting untuk mereka. Ia memberikan baju-baju yang bisa mereka pilih saat bertemu dengan temannya itu.  “Nama kalian harus diawali dengan kata Mister. Kamu..” Tunjuk Mayda kepada Cat, “Menjadi Mr. Cat, dan kamu..” Tunjuk kepada Six, “Menjadi Mr. Six. Begitupun tuan Pella, menjadi Mr. Pella!” Ucap Mayda. Ia merasa sudah cukup membantu. Ia pun menyuruh mereka pergi ke tempat tersebut dengan segera sebelum terlambat.  
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN