"Aku tau kamu bohong." Kataku begitu Mario menjalankan sepeda motornya menuju kedai usai pulang sekolah, tentu saja dengan aku di boncengannya. "Bohong apa?" Tanyanya tapi aku tahu sebenarnya ia mengerti maksudku. "Kamu enggak jatuh 'kan!" Tegasku. "Aku jatuh, Dina. Jatuh cinta. Jatuh cinta sama kamu, jelas?" Jawabnya sambil terkekeh. "Apa yang Om Firman lakuin sama kamu?" Aku mulai mengintrogasinya. "Apa perlu aku ceritakan semuanya? Toh tanpa aku cerita kamu udah tau 'kan." Jawabnya membuatku hanya diam. "Aku cuma pengen kamu tau, semua ini karena kesalahan kamu. Kamu memang tidak langsung melukaiku, tapi perbuatan kamu udah berefek pada orang di sekitar kamu. Hari ini aku, besok-besok bisa Mbak Wida, Suaminya atau bahkan Amira dan keluarganya sendiri. Kamu mau?"