28 koin "Fi ... Honey." Safiq berusaha membujuk Safira. "Jangan pegang-pegang!" mata Safira melotot, tangannya menepis tangan Safiq yang ingin memeluknya. Safira benar-benar masih marah. Tidak mau disentuh apa lagi dipeluk, dan dicium. Seperti awal mereka menikah. Ada guling pembatas di antara mereka, selimut pun masing-masing. Safiq sudah membujuk dengan segala daya upaya, tapi Safira tak peduli juga. Sholat subuh juga tidak mau bersama, Safira di kamar, Safiq di musholla. Safiq berpikir mungkin Safira perlu menenangkan hatinya. Perlu menata perasaan, setelah merasa terluka, merasa dikhianati olehnya. Usai subuh mereka beraktifitas seperti biasa. Safira membersihkan rumah, dan menyiapkan sarapan, sementara Safiq mencuci, dan menyetrika pakaian. Saat sarapan. "Fia, nggak kuli