Tepat seperti yang dikatakannya, Shween meninggalkan apartemen Dav pagi-pagi sekali. Meskipun seluruh tubuhnya terasa remuk, dia tetap memaksakan. Ceramahan Bunda lebih panjang dan mengerikan daripada rollercoaster tertinggi di dunia. Perkataan Bunda merupakan perintah baginya. Bunda adalah ratu. Rengekan Dav tidak ada artinya dibandingkan jeweran Bunda. "Good morning (Selamat pagi)!" sapa Shween kencang pada penghuni rumahnya yang sudah menunggu di meja makan. "I'm not late, am I? (Aku tidak terlambat, bukan?" tanyanya riang. Tanpa memedulikan belalakkan lebar mata Bunda, Shween duduk di kursinya di sebelah kursi Gween, sang adik. "Nggak sopan bener!" Teguran itu membuat Shween menelan ludah kasar. Tangannya yang terulur ingin mengambil roti, batal. Shween menundukkan kepala dalam. S