“Kau mau kemana Yu?” Raymen berteriak memanggil Yura. Yura mendongkakan kepalanya, melihat Raymen yang berada di lantai dua. Suasana rumah Raymen cukup ramai karena nanti malam pesta ulang tahunnya. “Aku ada urusan.” “Aku ikut.” “Jangan!, diamlah di rumah.” Yura langsung menolak. Sebenarnya dia akan bertemu dengan Armin lalu mencari kado untuknya, jika Raymen ikut maka kado yang akan di berikan kepadanya akan menjadi tidak istimewa lagi. Raymen cemberut kekanak-kanakan. “Aku kesepian.” “Panggil Stefan!.” “Dia sibuk memasak.” “Panggil kekasihmu!.” “Aku ingin ikut denganmu!. Aku mohon.” “Tidak!. Aku ingin membawakan kado terbaik untukmu, jadi diamlah di rumah!.” Cemberutan di wajah Raymen berubah menjadi cerah denga senyuman lebar penuh kesenangan. “Nanti malam, pukul delapan ka