“Pergilah.” Jawab Raymen tidak terduga. “Apa maksudmu Ray?.” “Apa kau tuli?, aku menyuruhmu keluar. Kau sudah tidak di butuhkan lagi disini” Tubuh Yura menegang, wajah cantiknya berubah pias. Orang-orang di sekitarnya mulai berbisik dan membicarakan apa yang terjadi. Yura menelan salivanya merasa takut dengan tatapan marah Raymen. “Kau mengusirku?.” “Aku tidak butuh orang yang tidak bisa menepati janjinya.” Jawab Raymen lagi dengan tegas dan dingin. Hati Yura terasa begitu sakit mendengarnya. Dia tahu dia salah, tapi sikap Raymen sudah sangat keterlaluan. Yura tersenyum memaksakan berusaha menutupi kesedihan di dalam hatinya, Yura meletakan kadonya di atas meja di hadapan Raymen. “Aku minta maaf.” Katanya sekali lagi. “Aku benci kau.” “Ray..” suara Yura gemetar, kesedihannya beruba
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari