BAB 26 : Negosiasi

2673 Kata

“Mereka siapa?.” Yura ikut bergabung dengan Tomi yang duduk termenung di sofa, dia terlihat bingung dan bersedih setelah kepergian tiga orang tamu yang baru saja pulang. “Ayah, siapa mereka?” sekali lagi Yura bertanya. “Pihak Bank.” Jawab Tomi singkat. “Mereka sudah memasarkan pabrik kita ke public, dengan harga yang begitu rendah.” “Semua pabrik?.” “Iya,” Tomi tersenyum menatapnya sedih, matanya nanar menahan air mata.  “Harta kita yang tersisa hanya rumah ini. Entah apa yang harus aku lakukan sekarang.” “Ayah..” Yura berusaha untuk tidak menangis, pabrik pemberian kakeknya sangat berharga, pabrik itu sudah berdiri lebih dari dua puluh tahun, dan sekarang akan menjadi milik orang lain dengan begitu mudahnya. “Kenapa tidak ayah jual sendiri saja?, siapa tahu harga pasarannya lebih maha

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN