“Ish.. pelan-pelan” ringis Raymen kesakitan merasakan dingin dan perihnya air pembersih yang mengenai setiap buku-buku jarinya. Kaki Yura bergerak-gerak kecil, gadis itu tengkurap di atas ranjang Raymen dan membersihkan satu persatu buku-buku jarinya Raymen yang terluka. “Yu, sudah aku bilang pelan-pelan. Bisa tidak bersikap anggun sedikit saja” tuntut Raymen mengomel lagi karena Yura masih mengeyel membersihkan luka di tangannya dengan sembarangan dan terkesan usil menambah sakit Raymen, Pandangan Yura langsung bergerak ke atas, gadis itu menyerigai jahat dan menekan kapas di tangannya dengan kuat hingga Raymen mengerang kesakitan. “Kenapa kau bawel sekali huh” geramnya mengakhiri pekerjaanya. “Oh astaga” Raymen melotot tidak percaya, “Aku menolongmu. Dan ini balasanmu?.” “Kau sih, t