Perlu sekitar setengah jam bagi Yura menunggu Armin kembali lagi. Dan sekarang dia duduk dibangku halaman rumahnya, di bawah sinar matahari sore yang kekuningan nampak cerah, banyak bunga Tulip yang terawat indah tertanam di berbagai tempat. Armin hanya membawa sebilah pisau kecil dan tishu. "Angkat tanganmu" Armin duduk di sebelahnya dan meletakan barang yang dia bawa. Yura langsung mengikuti perintahnya. "Lihat bagian mana yang berkilau" Armin menggeser duduknya lebih dekat. Yura bisa mencium bau sabun yang Armin pakai, dan wangi shampoo di rambutnya yang masih basah sedikit acak-acakan tidak tertata. Armin nampak sangat segar dan dua kali lipat lebih keren. Sesaat pandangan Yura hanya terfokus pada wajah tampan di depannya hingga bibirnya bergerak kecil menelan saliva. “Aku ta