Arnesh menoleh ke sumber suara. Melihat Evelyn yang tengah berdiri tidak jauh dari tempatnya berrcumbu dengan seorang wanita. Pria itu nampak sangat santai, berbeda dengan Eve yang kaget dengan wajah memerah. “Kamu tidak jadi pulang?” tanya Arnesh santai. Pria itu beranjak dari atas tubuh seorang wanita, di mana pakaiannya bahkan setengah terbuka. Arnesh mengenakan kembali baju kaosnya sambil merapikan rambut yang sedikit berantakan. “Apa ada yang tertinggal?” tanya Arnesh lagi. “I – itu, saya?” Belum selesai Eve menjawab, wanita berambut pendek itu berlari menghampiri Arnesh. Merangkul tangan pria itu dengan sangat manja. “Honey, dia siapa? Pacar kamu?” Arnesh segera melepaskan tangan wanita itu. “Bukan urusanmu.” “Tapi?” “Sebaiknya kamu pulang. Sudah cukup untuk malam ini.” “Ho