15. TINGGAL BERSAMA

1562 Kata

Arnesh tengah berdiri di depan pintu raang kerja, dengan kedua tangan masuk ke saku celana panjang santai. Tubuhnya mengenakan baju tanpa lengan, sehingga memperlihatkan bagaimana urat halus yang menghiasi tangannya. Kedua matanya menatap Eve. Namun sorotnya berbeda. Pandangannya tertuju pada bagian bawah dari wanita itu. Eve berdeham pelan. Berusaha untuk menarik kemeja yang digunakan. Bukan tanpa alasan. Ia hanya mengenakan bawahan yang cukup ketat dan pendek. Hanya tertutup oleh panjangnya kemeja berwarna putih itu. Kakinya terekspos hingga di atas lutut. Kulitnya tidak terlalu putih, namun sangat bersih. “Tuan Arnesh, saya minta maaf karena masuk ke dapur Anda untuk mengambil air,” ucap Eve gugup. “Saya tidak mengambil makanan yang lain, jadi Anda jangan khawatir.” Perlahan kaki Arn

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN