Tepat jam lima kurang sepuluh menit Dewa berada di depan kantor Permata putih. Berdiri di samping mobil sambil bersandar dengan kedua tangan masuk ke dalam saku celana jeans. Dan kemeja digulung sampai siku sudah tidak serapi pagi tadi, netra tegas itu menyipit terus saja menatap arah pintu keluar sambil menarik kedua sudut bibirnya untuk tersenyum. Saat melihat Teresa dengan wajah letih keluar dari kantor. “Hai, capek ya?” tanyanya. Sambil cepat membukakan pintu mobil bagian depan untuk Teresa. “Lumayan,” jawab Teresa singkat sambil tersenyum lalu menggeser bokongnya masuk ke dalam mobil. Mobil yang dikemudikan oleh Dewa membelah jalanan ibu kota, melewati gedung-gedung memutar bundaran Hi lalu melewati macet beberap menit hingga kemudian sampai ke area perumahan Dewa. Teresa sed