Day 27: Bekas Luka°

1151 Kata

Kedua pemuda itu menuju ruang tahanan. Mereka akan menanyai Ibu Kepala pemilik Mohabbatein. Wanita bertubuh bongsor itu berlutut di lantai kotor oleh jerami berserakan. Dia tidak hentinya menangis ketakutan. Tangannya menengadah dan bertangkup memohon. “Hamba tidak tahu apa-apa soal rencana Lavanya, Yang Mulia,” rengek Ibu Kepala ketika melihat Rajputana memasuki ruangan. Pemuda itu duduk di kursi kayu yang disediakan khusus untuknya. Rajputana menyengir sinis. “Masih menyangkal keterlibatanmu? Jika kau sangat ingin bebas kau seharusnya memberi informasi yang berguna. Kau menukar penari bertopeng dengan penari baru, itu sudah bentuk perbuatan yang mendukung tindakan Lavanya,” sindir Rajputana. “Lavanya kerabat jauh hamba, karena itulah ....” Lidah Ibu Kepala langsung kelu tidak bisa men

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN