Hujan badai berangsur-angsur reda, tetapi enggan berlalu meninggalkan malam. Dua tubuh di dalam gua tengah memadukan jiwa mereka menjadi satu dalam badai dahsyat yang mereka ciptakan sendiri. Angin dingin kalah beradu dengan panas percintaan mereka. Kedua tubuh itu bermandikan keringat, berkilap diterpa cahaya api obor. Tangan menjelajah saling membalur mencampur cairan tubuh mereka di permukaan kulit. Seekor rusa kecil dengan sepasang kaki terikat duduk santai di sudut gua menjadi saksi hidup percintaan mereka. Bibir berpagut tanpa putus dan ayunan pinggul Imdad mendorong pasak miliknya ke dalam tubuh Chandni dari berbagai penjuru. Ia menengkurapkan gadis itu, memiringkan tubuhnya, mengasuhnya, lalu mendudukkan Chandni di atasnya, mengajari gadis itu mengendarai gelombang hasratnya yan