Dari Upik Abu Menjadi Cinderella

2103 Kata
Terdengar pintu kamar Cindy diketuk pelan “ Masuk Rin. ” Jawab Cindy yang pasti tahu itu adalah Corine sahabatnya, pelindungnya dan temannya dalam suka dan duka. Corine melangkah memasuki kamar mewah Cindy dan menatap Cindy dengan tatapan sayang dari seorang adik kepada kakaknya. “ Aku uda tahu kamu pasti belum bisa tidur. ” Katanya sambil menghempaskan tubuh tingginya ke samping Cindy. “ Iya. Kebiasaan deh, kalau sudah selesai satu kasus, pasti aku susah tidur.” Kata Cindy sambil memeluk gulingnya. “ Jangan dipikirkan lagi Cin, kenangan-kenangan itu. Semua kenangan itu sudah berhasil kita lewati dengan baik. ” Kata Corine mencoba menghibur Cindy. “ Kadang aku berpikir hidup ini lucu ya Rin. Saat kita dulu kecil,kita ini, sampai makanan aja berharap dari bantuan tetangga dan hampir di bawa oleh dinas social untuk tinggal di panti asuhan. Tapi sekarang kita berdua bergelimpangan harta sampai binggung mau di pakai buat apa uangnya. ” Kata Cindy sambil tersenyum. “Itu semua bisa terjadi karena kamu mengambil keputusan yang tepat, meskipun kamu tidak menyukai kakekmu, tapi kamu bisa meredam rasa tidak sukamu itu dalam-dalam untuk menyelamatkan kita berdua. Kamu ingat, gimana kamu harus menjalani serangkaian test saat kita berdua ditempatkan di hotel oleh kakekmu? Aku aja yang tiap hari menemanimu ke rumah sakit binggung, kenapa kakekmu itu sangat perfect. Test DNA aja sudah cukup kalau dia mau membuktikan kamu itu benar cucunya. Tapi kamu disuruh test kesehatan menyeluruh. Mulai dari MRI , di ambil darah berulang kali sampai di psikotest . Kakekmu ibarat mau cari CEO bukan lagi cari cucu” Kata Corine tersenyum lembut. “ Kakekku dulu bilang , semua test itu dia lakukan agar dia mengetahui aku tidak mempunyai penyakit bawaan dan supaya dia yakin kemampuan otakku untuk bisa melanjutkan perusahaannya . Kalau aku dulu ada penyakit bawaan, dan aku IQ nya tidak tinggi, kakekku tidak mau menghabiskan waktu dan uangnya untuk mendidikku agar bisa mewarisi semua kekayaannya. Kakekku benar-benar pebisnis sejati yang tidak mau rugi meskipun aku adalah keluarga satu-satunya yang dia miliki. Makanya aku tidak bisa sayang sama kakekku , karena aku rasa semua yang dia lakukan untukku itu nggak tulus, dia hanya lebih kepingin ada yang mewarisi semua perusahaannya daripada berusaha memberikan kasih sayang untuk cucunya” Kata Cindy pelan. “ Iya, kakekmu memang tipe orang seperti itu. Dan ingatkah kamu ketika kamu lulus semua test tersebut apa yang dikatakan kakekmu?” “ Ingat dong. Kakeku bilang. Sekarang kamu resmi akan menjadi penerus kekayaanku , kamu berhak menyandang nama Desmond Relamia. Kakek harap kamu belajar keras dan bekerja keras agar bisa menjadi pemimpin di perusahaan kakek. Mengerikan memang kakekku, di saat usiaku 12 tahun dia sudah mempersiapkan aku untuk menjadi penerusnya, dia bukannya senang mendapat seorang cucu dan memberikannya kasih sayang. Tapi itu tidak pernah dia lakukan” Kata Cindy menerawang. “ Tapi kamu berhasil Cind.Aku bangga padamu. Untuk anak 12 tahun yang tiap hari dijejelin buku-buku bisnis . Yang tiap hari sepulang sekolah harus ikut kakekmu ke kantor untuk rapat ini itu dan tiap Sabtu, Minggu harus balik lagi ke kantor untuk membaca dokumen-dokumen ekspor impor dan segala t***k bengek, kamu itu sangat hebat Cindy. ” Kata Corine. “ Kamu juga banyak membantuku Rin, kamu yang menyemangati aku dan kamu yang selalu menemaniku sampai-sampai kakekku bilang, kamu itu bayanganku. Kalau tidak ada kamu, aku pasti tidak bisa melewati itu semua. Bagaiman kesepiannya aku, bagaimana rindunya aku pada mamaku, sedangkan kakekku tidak mengijinkan kita untuk menjenguk mama kita di penjara karena dia takut nama baikku sebagai penerusnya tercemar dan mayoritas pemegang saham menolak kepemimpinanku apabila tahu kalau mamaku ada di penjara. Aku yakin kalau tidak ada kamu, aku pasti lebih memilih tinggal di panti asuhan daripada di siksa kakekku” “ Tapi kakekmu berhasil mendidikmu, Cin dan ketika kakekmu tiba-tiba meninggal karena sakit jantung , kamu sudah siap mengambil alih semuanya karena kamu sudah tahu seluk beluknya, tidak ada seorangpun yang menolakmu menjadi pimpinan di perusahaan padahal saat itu usiamu belum genap 18 tahun dan kamu belum lulus SMA. Kamu itu kalau mau tampil ke depan pasti semua majalah-majalah bisnis ingin menjadikanmu sampul. Gimana gadis 17 tahun sudah bisa jadi CEO perusahaan milyaran dollar. ” Kata Corine. “Itu satu-satunya hal yang aku syukuri, punya kakek diktator seperti kakekku dan ketika kakekku meninggal semuanya memang menjadi lebih mudah untuk kita. Kita bebas menentukan kuliah yang kita sukai tanpa harus masuk jurusan bisnis lagi seperti yang kakekku minta. Aku jadi bisa kuliah hukum dan kamu bisa teknik robotic sesuai minatmu. Coba kalau ada kakekku, semua itu harus kita kubur dalam-dalam” “ Kenapa kamu tidak mau kuliah bisnis Cin? Kamu kuliah hukum supaya bisa membebaskan mamamu ya?” “ Semua buku-buku bisnis uda habis k****a dari umur 12 tahun, kalau aku kuliah bisnis lagi ntah apa yang harus kupelajari. Kakekku mendidikku dengan teori dan praktek dari umur 12 tahun, makanya aku pilih hukum aja supaya bisa menjadi pengacara dan minta sidang ulang untuk mamaku. Tapi semua itu tidak bisa terlaksana” Kata Cindy mulai terisak-isak. Hatinya selalu nyeri bila mengingat mamanya yang meninggal di penjara . “ Sstt…. Sstt…. Jangan nangis lagi Cin. Mama kita sudah berbagia dan damai di surga. Jadi jangan lagi tangisi mereka” Kata Corine mengelus-elus lengan Cindy yang memeluk guling. “ Iya, aku selalu menangis kalau ingat mamaku dan mamamu yang harus mereggang nyawanya di penjara”. “ Semua sudah puluhan tahun berlalu, dan kita berdua bisa sampai sejauh ini . Toh rasa kehilangan dan sesalmu sudah kamu pulihkan dengan mendirikan Cinderella Escort yang menjadi pelipur lara untuk mu dan tentu saja untuk diriku. Rasa sesalmu tidak bisa menolong mamamu akan terobati dengan semakin banyak kasus-kasus kekerasan wanita yang kita tangani. Padahal awalnya Cinderella Escort tidak mulai dari itu ya? Memang jalan Tuhan tidak bisa ditebak.” Kata Corine menerawang. “ Iya, kita ada ide buat Cinderella Escort mulanya hanya karena kita berdua harus menyusup ke suatu perusahaan untuk mendapatkan informasi akurat sebelum perusahaan itu aku akuisisi. Untung kita tidak percaya begitu saja dengan konsultan bisnisnya yang mengatakan semua bagus, semua solid , asset-asset sesuai dengan yang tertulis. Ternyata semua itu palsu. Untung kita berdua menyamar jadi pegawai intern selama 1 bulan dan kita menemukan kalau perusahaan itu ternyata adalah penipu. Asset-assetnya sudah digadaikan. Pabriknya juga di sewa sampai ke mesin-mesinnya dan gaji karyawannya juga sudah berbulan-bulan tidak dibayar. Saat mendengar cerita pilu dari karyawan-karyawannya tentang bagaimana mereka bertahan hidup dengan meminjam uang dari rentenir, Aku tergerak mendirikan Cinderella Escort yang berusaha membantu karyawan-karyawan tersebut dan lama-lama Cinderella Escort bukan saja hanya membantu mereka yang kesusahan secara financial tapi juga membantu mereka yang membutuhkan pertolongan karena kasus-kasus kekerasan yang tidak bisa diselesaikan dengan cara biasa. Jadi aku sangat bersyukur kita bisa sejauh ini, Cinderela Escort memang menjadi pelipur laraku dan peredam rasa bersalahku karena tidak bisa membebaskan mama -mama kita. Aku bersyukur ada kamu dalam hidupku dan tambah bersyukur lagi ada Clara, Cleo dan Crystall, dengan adanya mereka dengan keahliannya masing-masing, Cinderella Escort baru bisa mengambil banyak kasus untuk membantu wanita-wanita yang tersakiti. Kalau hanya kita berdua pasti kita tidak akan sanggup melakukannya .” “ Semua memang sudah jalan Tuhan, Cin. Tuhan mau kamu melalui kekuasaan, kepintaran dan kekayaanmu untuk membantu mereka-mereka yang membutuhkan. ”Kata Corine tersenyum, melihat Cindy yang sudah mulai memejamkan matanya. Beban di hatinya pasti sudah mulai menghilang dengan ngobrol seperti ini. “ Tidurlah Cin. Aku tahu kamu sudah mulai mengantuk. Aku akan kembali ke kamarku”. “ Terimakasih ya Rin, sudah menemaniku ngobrol, kalau nggak pasti aku sampai besok juga masih melek. Setelah ngobrol denganmu seperti ini hatiku rasanya lebih plong.” “ Iya, kamu jangan semua beban, kamu tanggung sendiri. Aku tahu kekhawatiranmu kepada kami. Tapi kami ini uda dewasa, jadi tidak perlu kamu terlalu merasa bertanggung jawab kepada kami. Kamu harus sedikit lebih rileks , sampai usia 38 sekarang ini, aku rasa hidupmu benar-benar tidak ada untuk dirimu sendiri. Jangan seperti itu Cin. Janji ya, kalau ada kasus lagi, kamu harus bisa tidur nyenyak setelah kasusnya selesai dan luangkan waktu untuk dirimu sendiri. Bersantailah” Kata Corine menasehati Cindy yang sekarang matanya sudah dipejamkan. Corine tahu beban kerja Cindy sangat berat. Besok Cindy pasti tetap akan bangun jam 5 pagi, berolahraga di treadmill sekitar setengah jam dan bersiap-siap ke kantor tepat jam 7 pagi, itu berarti Cindy hanya tertidur 3 jam karena sekarang waktu di jam dinding sudah menunjukkan pukul 2 dini hari. Jam 5 saat Cindy terbangun pasti Corine masih tertidur karena Corine biasa akan berangkat ke kantor yang sama dengan Cindy pada pukul 9 pagi. Kalau diajak barengan, Cindy tak pernah mau karena dia bilang kalau sudah jam 9 semua pegawai sudah datang, dia tidak mau berinteraksi banyak dengan mereka. Cindy memang susah bergaul dan Cindy adalah pribadi yang sangat tertutup. Dia tidak gampang akrab dengan orang. Cindy selama memimpin tetap memilih menjadi orang dibalik layar. Tidak semua pegawai tahu siapa CEO nya. Hanya level-level tertinggi yang tahu bagaimana wajah Cindy. Hidup Cindy selama puluhan tahun ini benar-benar habis untuk perusahaan Desmond International LTd dan untuk Cinderella Escort dua tahun terakhir ini. Awalnya Corine pikir dengan adanya Cinderella Escort, Cindy akan bisa lebih rileks dan menemukan suatu kegiatan yang bisa menjadi pelipur laranya Tapi ternyata Cinderella Escort malah membuat Cindy tambah beban dan tanggung jawab. Memang Cinderella Escort bisa sedikit menghapus perasaan bersalah Cindy pada mama-mama mereka. Tapi Cinderella Escort juga menjadi beban tambahan dalam diri Cindy karena dia selalu memikirkan kami para sahabat yang sudah dianggapnya sebagai saudara kandung. Cindy itu selalu memikirkan keselamatan kami, Cindy selalu merasa kami ini adalah tanggung jawabnya. Cindy itu ibarat seorang ibu dalam menjaga kami. Corine sebenarnya kasihan pada Cindy. Tapi itu sudah merupakan sifatnya yang tidak bisa dia ubah. Mengerjakan semua hal dengan penuh tanggung jawab. Makanya Cindy bisa sangat sukses memimpin dan menjadi pewaris di perusahaan kakeknya. Meskipun bergelimang harta, Corine yakin Cindy tidak bahagia, karena dia tidak tahu bagaimana menikmati hidupnya. Seluruh lingkaran di hidupnya itu adalah berbentuk tanggung jawab. Tanggung jawab pada perusahaan , tanggung jawab pada kami sahabat-sahabatnya dan tanggung jawab pada kasus-kasus dari Cinderella Escort. Semua itu sudah terpupuk dalam diri cindy sejak dia berumur 12 tahun dan sejak dia mulai menyandang nama Cindy Desmond Relamia. Corine tahu menyandang nama Desmond tidak mudah bagi Cindy yang dari kecil mempunyai sifat tertutup dan tidak bisa membuka dirinya kepada orang lain. Cindy itu tidak gampang percaya dengan orang dan sangat suka menyendiri. Menurut Clara yang ahli psikologi, itu efek dari masa kecilnya yang hidup di penjara selama 10 tahun. Jadi pasti sangat susah bagi Cindy untuk terbuka kepada orang lain dan berada di lingkungan yang ramai. Makanya Cindy selalu menyendiri atau hanya menghabiskan waktu bersama dengan para Cinderellas, itupun kalau ada kasus. Kalau belum ada kasus, Cindy itu terbiasa mengurung diri di sudut kamar dan menghabiskan waktunya untuk membaca buku. Hanya dengan Corine, Cindy lebih terbuka karena Corine tahu semua tentang dirinya tanpa Cindy harus bercerita. Kalau Cinderellas lain tahunya masa lalu Cindy itu dari cerita Corine bukan Cindy sendiri yang menceritakan. Corine pun berani bercerita setelah Cindy mengizinkannya dan Cindy juga ada bersama mereka, tapi Cindy tidak mau bercerita sendiri dan biasa hanya duduk di pojokan sambil menatap mereka dengan tatapan penuh kasih. Cindy itu benar-benar pribadi yang unik yang hanya bisa memberi dan tidak pernah memikirkan untuk kesenangan dirinya sendiri. Corine menutup pintu kamar Cindy perlahan dan berjalan berjinjit supaya tidak ada suara yang ditimbulkan karena takut Cindy terbangun. Corine tidak mau Cindy terbangun dan berakhir tidak tidur semalaman jadi Corine berusaha sangat pelan bagai ninja berjalan keluar dari kamar Cindy dan menuju kamarnya sendiri yang terletak tepat di samping kamar Cindy. Corine menghempaskan badannya yang juga sudah letih ke tempat tidur besarnya dan berusaha memejamkan mata untuk tidur karena dia tidak mau terlambat hadir ke kantor Desmond International. Ltd, besok pagi. Corine membantu Cindy bekerja di kantor milik kakeknya sesaat setelah mereka menamatkan kuliah dari Amerika dan Cindy langsung menempati pucuk pimpinan yang sebelumnya dipegang oleh manager professional bayaran yang bertanggung jawab langsung ke Cindy dan melaporkan semuanya ke Cindy yang sedang menuntut ilmu di Amerika. Setelah mereka tamat, Cindy yang langsung memimpin sendiri dan Corine diangkat menjadi CTO(Chief Technology Officer) sekaligus Direktur Human Resources yang mengurusi semua karyawan-karyawan agar tidak perlu bertemu Cindy secara langsung. Hidup ini memang sangat tidak bisa diprediksi. Dulu mereka berdua ini upik abu, sekarang hidup bagai Cinderella dan Corine sangat bersyukur hidupnya berubah berkat Cindy yang menjadi sahabatnya dan Corine berjanji akan selalu melindungi dan menjaga Cindy untuk selama-lamanya. Hidup ini adalah rangkaian misteri Yang tak pernah bisa kita prediksi Tetapi harus tetap kita jalani Agar ketika suatu hari, saat kita meninggalkan hidup ini Banyak yang berkata kalau hidup yang kita jalani , sudah banyak memberi arti
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN