Kisah Cindy

2432 Kata
Cindy menghempaskan tubuhnya ke tempat tidur besar yang terletak di sudut kamar mewahnnya.Cindy sangat senang , misi hari ini berhasil dengan sukses, tanpa sedikitpun membahayakan anggota-anggota Cinderella. Misi menyelamatkan Airin ini merupakan salah satu misi yang termasuk gampang dilaksanakan karena mereka hanya perlu waktu singkat untuk bisa menyusup ke kapal pesiar tempat ayah Airin menyembunyikan Airin. Mereka tidak perlu merencanakan berbulan-bulan , triks untuk penyamaran ataupun penyusupan seperti saat mereka membebaskan seorang tenaga kerja asal Philipina yang dilecehkan dan disiksa dengan kejam oleh majikannya. Cindy sebagai pimpinan Cinderella Escort selalu berusaha selektif untuk memilih kasus-kasus dalam menolong wanita yang menjadi korban kekerasan yang minta bantuan pada mereka . Cindy tidak akan pernah mau mengambil kasus yang terlalu berbahaya karena takut para Cinderellas akan terluka. Meskipun Corine sangat menguasai ilmu bela diri, tapi kalau sudah berhadapan dengan pistol , sejago apapun ilmu bela diri seseorang pasti juga akan terluka. Cindy tidak mau itu terjadi pada adik-adiknya. Mereka semua adalah satu-satunya orang terdekat yang sudah dianggap keluarga oleh Cindy. Cindy memejamkan matanya dan mencoba untuk tidur ,tapi sedikitpun matanya tidak bisa dipejamkan. Otaknya masih sangat tegang. Hal ini selalu terjadi setiap, para Cinderellas menyelesaikan suatu kasus. Malamnya pasti Cindy akan susah memejamkan matanya. Dia merasa otaknya yang tegang tadi belum mengendur dan beban berat di dadanya masih menggantung. Biasanya perlu dua hari baru Cindy bisa kembali tidur dengan lebih damai dan nyenyak. Semua memori tentang masa lalunya pasti akan kembali terbayang di otaknya. Tentang kelahirannya di penjara, tentang mamanya yang sungguh malang dan harus meninggal di penjara tanpa sidang yang adil.Tentang bagaimana dia meredam semua sakit hatinya kepada kakeknya karena membiarkan mamanya di penjara padahal tahu kalau mamanya melakukan itu semua untuk membela diri karena diperkosa oleh seorang laki-laki yang jahat yang merupakan anak satu-satunya dari kakeknya yang berkuasa dan kaya raya. Tapi semua kemarahan itu harus dia telan semua di dalam hatinya agar dirinya dan Corine tidak usah terpisah dan tinggal di panti asuhan. Semua kejadian-kejadian itu akan terus berputar di otaknya berulang-ulang sepanjang malam bagaikan video yang di rewind dan di foward kembali tanpa jeda dan selalu hal itu membuatnya gelisah, tidak bisa tidur bahkan meneteskan air mata. Cindy menghapus air matanya yang jatuh tanpa dia sadari di sudut matanya. Dalam memorinya terekam dengan jelas ketika pertama kali Cindy mengetahui bahwa dia adalah anak hasil perkosaan dari seorang tante napi yang sudah terkenal judes , berkata kepadanya, saat itu Cindy baru berumur 8 tahun. “ Cin, kamu tahu kenapa mamamu dipenjara?” Tanyanya ketika melihat Cindy sedang bermain sendiri di sudut taman di depan sel penjara sedangkan mamanya lagi menjemur pakaian mereka. “ Nggak Tante” Jawab Cindy singkat. “ Mamamu itu dipenjara karena membunuh ayahmu. Ayahmu itu memperkosa ibumu dan ibumu mendorong ayahmu sampai kepalanya jatuh terantuk sudut meja lalu ayahmu meninggal seketika” Katanya tanpa nada bersalah dan tanpa mau tahu kalau Cindy sama sekali tidak mengerti arti kata perkosaan dan pembunuhan. “ Apa itu perkosaan, Tante?” Tanya Cindy kecil polos. Sebelum tante judes itu menjawab, Mama Cindy yang baru selesai menjemur pakaian langsung datang dan menggandeng Cindy untuk berlalu dari hadapan tante judes itu yang memandang mama Cindy dengan tatapan tanpa dosa. “ Apa maksudnya perkosaan , Ma?” Tanya Cindy kecil dengan polos pada mamanya yang langsung menatap Cindy dengan mata putus asa dan berkaca-kaca. Cindy kecil yang memang pintar, langsung merasa kasihan melihat mamanya dan langsung mengerti kalau kata-kata itu tidak boleh dia tanyakan. Lalu Cindy langsung memeluk mamanya dan berkata pelan “ Lupakan saja, Mama. Pertanyaan Cindy. Cindy juga tidak mau tahu tentang arti kata itu lagi . Ayo kita belajar. Cindy ingin mama mengajari Cindy membaca, menulis juga berhitung lagi. ” Kata Cindy sambil tersenyum manis dan mamanya melihat Cindy yang tersenyum manis langsung mengangguk . Ibu dan anak itu pun lalu menuju sel penjara mereka dan duduk di sudut ruang untuk belajar membaca dan menulis. Tapi Cindy tidak pernah melupakan kata-kata itu dari otaknya. Cindy hanya tidak ingin membuat mamanya sedih dan menangis, jadi Cindy kecil bertanya pada seorang tante napi yang usianya sudah lebih tua dan terkenal bijaksana. Tante ini dulunya seorang dosen dan masuk penjara karena suaminya meminjam uang yang sangat banyak di bank dengan memakai nama tante itu. Akhirnya tante ini terpaksa yang harus menanggung semua kesalahan dari suaminya dan mendekam di penjara. Tante dosen ini yang kemudian banyak bercerita dan memberi tahu Cindy tentang semua penderitaan mamanya, tapi dengan bahasa yang sangat mudah Cindy mengerti. “ Ohhh, jadi mamaku bisa tinggal di sini karena melawan ketika hendak dipaksa melakukan sesuatu yang tidak mamaku inginkan ya, Tante.?” “Iya, dan mama mu dipenjara karena membela kehormatannya dari paksaan tersebut.” “ Kasihan mamaku ya, Tante. Aku pasti akan membela mamaku kalau aku sudah besar nanti” “ Sekarang kamu harus belajar dulu dengan rajin kalau mau membela dan melindungi mamamu. Tante lihat mamamu juga sangat pintar mengajari kamu, diusiamu yang baru delapan tahun ini, kamu sudah lancar membaca dan menulis ” “ Iya tante. Tante Sipir banyak memberikan ke mama , buku-buku pelajaran bekas anaknya yang umurnya tidak beda jauh dengan aku. Jadi mama mengajariku dari buku-buku tersebut” Kataku. Tante dosen tampak berkaca-kaca matanya melihat Cindy, seorang anak berumur delapan tahun yang sudah sangat bersyukur meskipun hanya belajar dari buku bekas orang dan tidak pernah melihat dunia luar sejak bayi selain dunia di penjara ini yang penuh kekerasan, kemunafikan dengan sangat sedikit kasih sayang. Alangkah malangnya nasibmu Nak. Semoga kamu tumbuh menjadi anak yang kuat dan bisa membela mamamu saat kamu sudah besar nanti seperti keinginanmu dan tante dosen ini tidak tahu kalau keinginan Cindy tidak pernah terwujud karena mama Cindy terlanjur meninggal di penjara saat Cindy sedang menyelesaikan kuliah hukumnya sebagai modalnya untuk membebaskan mamanya. Cindy kecil harus pindah dari penjara untuk melanjutkan SMP nya, saat usianya menjelang 11 tahun dan Cindy di titipkan pada sahabat mamanya yang mempunyai anak bernama Corine yang seumuran dengan Cindy. Saat pertama kali bersekolah di SMP . Cindy adalah anak yang tidak percaya diri, susah bergaul dengan anak-anak seusianya karena seumur hidupnya dia tidak pernah mempunyai teman dan sama sekali tidak tau caranya berteman dengan orang seusianya. Corine lah yang menjadi pelindungnya dan menjadi temannya yang pertama. Corine tidak akan membiarkan seorangpun membully Cindy dan Corine pasti akan menghajar semua teman-teman yang jahat kepada Cindy, makanya Cindy sangat menyayangi Corine dan tidak pernah ingin berpisah darinya. Mereka menjadi dua sahabat baik ibarat kakak dan adik yang saling melindungi. Cindy yang pintar akan membantu Corine dalam pelajaran sekolah dan Corine akan menjadi pelindung Cindy bila ada teman-teman yang jahat kepadanya karena menganggap Cindy tidak bisa bersosialisasi dan rada aneh sebab sangat suka duduk di pojok kelas. Cindy selalu duduk di sudut kelas dan tidak nyaman kalau dipindah ke tengah kelas. Kedua sahabat itu hanya berbahagia satu tahun pertama karena suatu malam, papa tiri Corine pulang dalam keadaan mabuk. Papa Corine menjerit-jerit histeris sambil melempar barang-barang di apartemen sempit mereka. Cindy dan Corine meringkuk ketakutan di sudut kamar. Cindy di tarik keluar dari tempat persembunyiannya dan disobek bajunya dan dilempar ke sudut ruang sampai Cindy jatuh pingsan. Corine yang merupakan dewi pelindung Cindy langsung menarik papa tirinya dan menjerit histeris “ Pergi! Jangan berani, sentuh Cindy !” “ Kalau gitu , kamu aja yang gantikan anak ini untuk memuaskanku. ” “Jangan Pa..Jangan ampun . Kami minta ampun. Sadar Pa, Sadar ! Aku ini anakmu.” Kata Corine memohon. “ Siapa bilang kamu anakku? Kamu itu, bapaknya juga nggak jelas seperti Cindy ini. Kalian berdua itu anak haram.” Katanya keji dengan bau alcohol keluar dari mulutnya. Corine gemetar ketakutan. Tapi ayah tiri Corine tidak peduli. Ayahnya maju dengan mata merah menyala dan langsung merobek celana Corine yang sekarang tidak bisa bergerak karena ditindih ayah tirinya yang mabuk parah. Saat ayahnya menindih tubuhnya. Mama Corine pulang dan melihat anaknya hampir diperkosa oleh suaminya. Mamanya Corine, tanpa pikir panjang langsung mengambil palang pintu dan sekuat tenaga memukul kepala laki-laki itu sampai dia jatuh tersungkur berurai darah. Corine dan Cindy yang sudah tersadar dari pingsannya, gemetar ketakutan dan mamanya memeluk mereka berdua sambil menangis tersedu-sedu. “ Maafkan mama ya, maafkan tante. ” Kata mama Corine kepada dua anak dalam pelukannya yang masih menangis. Kedua anak ini hanya bisa memandang dengan sedih saat polisi datang dan membawa mama mereka pergi meninggalkan dua anak yang masih berumur 12 tahun hidup dalam kebingungan. Selama tiga bulan mereka hanya hidup berdua dengan mengharap bantuan dari para tetangga dan tabungan mama Corine yang tersisa. Saat vonis hukuman 10 tahun penjara dijatuhkan untuk mama Corine , keluar juga keputusan hakim dari pengadilan keluarga kalau Corine dan Cindy yang tanpa pengasuhan orangtua ini harus dimasukkan ke panti asuhan. Corine dan Cindy menangis pasrah karena tidak tahu lagi harus bagaimana. Tidak mungkin mereka bertahan di apartemen tanpa air dan tanpa listrik sebab semua fasilitas itu sudah lama dicabut, karena mereka tidak mampu membayarnya. Tepat saat petugas dinas social datang untuk menjemput Cindy dan Corine ke panti asuhan, sebuah mobil mewah berhenti di lapangan parkir apartemen . Seorang Bapak-bapak berambut putih turun dari mobil mewah tersebut dan memandang dua anak yang berada dalam gandengan wanita petugas social. “ Saya mister Desmond, kakek dari Cindy.” Katanya sambil menunjuk langsung ke Cindy. Sepertinya kakek ini sudah menyuruh orang untuk menyelidiki segala sesuatu tentang Cindy. “ Bolehkah saya berbicara dulu dengan Cindy?” Katanya lagi kepada petugas wanita dari dinas social tersebut. “ Boleh, tapi sebentar saja ya Pak, karena masih banyak anak yang harus kami jemput untuk dimasukkan ke panti asuhan”. “ Baik. Saya hanya perlu 10 menit” Katanya tegas. Sang Kakek langsung membawa Cindy masuk ke mobilnya dan membiarkan Corine dan petugas social duduk di bangku taman di samping apartemen. “ Saya kakekmu. Saya ingin kamu tinggal denganku mulai dari sekarang. Tapi sebelum itu ada beberapa test yang harus kamu jalani agar saya bisa lebih pasti kalau kamu memenuhi syarat sebagai cucuku. ” Katanya dengan sorot mata tegas. Cindy hanya menatapnya dengan binggung . Berarti kakek ini bukan dari pihak mamanya. Karena Cindy tahu mamanya adalah anak yatim piatu yang tinggal di panti asuhan. Kakek ini berarti dari pihak ayahnya. Ayah dari laki-laki yang memperkosa mamanya . Kenapa sampai saat ini , si kakek baru mengakui aku sebagai cucunya setelah puluhan tahun? Kemana dia selama ini? Apakah dia tidak tahu kalau dia punya cucu? “ Mengapa tidak dari dulu sejak pertama aku dilahirkan, anda mengakui saya sebagai cucu?” Tanya Cindy Kakek menghela nafasnya yang berat. “ Saya awalnya tidak tahu kalau saya punya cucu. Saya tidak tahu kalau akibat perbuatan papamu, mamamu hamil kamu. Saya sangat marah pada mamamu yang membunuh anak kesayanganku satu-satunya dan mamamu pantas dipenjara untuk itu”. “ Tapi mamaku membunuh karena diperkosa dan itu dilakukannya untuk membela diri.” Jerit Cindy memotong perkataan laki-laki tua itu. Pasti laki-laki ini yang membuat mamanya dihukum begitu berat dan tidak adil. Laki-laki itu tidak peduli dengan jeritan Cindy dan dia melanjuti perkataannya. “ Setelah puluhan tahun, kemarahanku baru mereda dan makin mereda ketika sebulan lalu , kepala sipir penjara yang merupakan kenalanku, memberitahuku kalau mamamu melahirkan seorang bayi perempuan saat di penjara bertahun- tahun yang lalu. Saat itu , aku baru mulai menyelidikimu dan ternyata perhitungan waktu lahirmu cocok dengan kejadian saat ayahmu meninggal, itu berarti kemungkinan kamu adalah cucuku. Makanya hari ini saya datang, untuk mengadakan test lanjutan kepadamu. Kalau kamu benar adalah darah daging dari anakku. Kamu akan tinggal bersamaku dan aku akan menjadi kakekmu untuk melindungimu sehingga kamu tidak perlu lagi tinggal di panti asuhan atau kembali tinggal di penjara. Aku tidak mau ada keturunan seorang Desmond berakhir di panti asuhan” Katanya menatap Cindy dengan mata tuanya yang kali ini berkilat sedih. “ Jadi sebelum aku di test, aku akan tinggal di mana?” Tanya Cindy . “ Kamu akan saya tempatkan di hotel di pusat kota dan setelah hasil test keluar baru kita akan pindah ke rumahku dan aku akan meresmikanmu secara hukum menjadi cucuku dan resmi menyandang nama Desmond Relamia” Kata Kakek tegas. Otak pintar Cindy langsung berputar. Kalau dia ikut kemauan kakeknnya, berarti dia tidak usah tinggal di panti asuhan dan bisa terus tinggal bersama Corine. Nanti setelah hasil test keluar dan dia terbukti adalah cucu kakeknya, maka Cindy akan minta agar kakeknya juga ikut menerima Corine , kalau kakeknya tidak bersedia, Cindy akan menolak untuk tinggal bersama kakeknya . Sepertinya itu adalah pemikiran yang sangat bagus sementara ini dan yang paling tepat dan cepat agar mereka berdua tidak usah tinggal di panti asuhan dan berakhir harus berpisah karena diadaposi oleh keluarga yang berbeda. Cindy langsung mengutarakan keinginannya kepada kakeknya “ Saya bersedia untuk melakukan semua test yang bapak inginkan, tapi saya ingin ditemani oleh sahabat saya, selama saya tinggal di hotel . Karena seumur hidup saya,saya tidak pernah tidur sendirian. Di penjara, kami tidur beramai-ramai dalam satu sel dan ketika saya harus tinggal dengan Corine, saya tidur bersama dia di kamarnya yang sempit. Jadi kalau saya harus tidur sendiri, saya tidak mau ikut testnya dan lebih memilih tinggal di panti asuhan yang pasti lebih ramai . Tapi kalau Bapak, mengizinkan Corine tinggal bersama saya di hotel selama menjalani test. Saya akan menjalani semua test itu dengan patuh. ” Kata Cindy dengan mantap. Sang kakek terlihat kagum dengan keberanian anak berumur 12 tahun ini dalam mengungkapkan pendapatnya. Anak ini pasti ada darah Relamia yang mengalir di tubuhnya sehingga dia bisa begitu tegas dan pintar. Tapi untuk lebih memastikannya Test DNA juga harus dijalankan supaya lebih pasti dan akurat. Kakek tahu memang berat untuk anak berumur dua belas tahun harus tidur sendirian apalagi anak ini tidak pernah tidur sendirian seumur hidupnya seperti alasan yang diungkapkannya. Dan sangat pantas dia meminta seorang teman untuk menemaninya. Jadi sang kakek langsung menjawabnya “ Boleh, Kakek akan mengijinkan kamu mengajak sahabatmu itu , tinggal bersamamu di hotel sampai semua test selesai”. Mata Cindy langsung berbinar dan kedua orang itu keluar dari mobil untuk mengabari petugas dinas social. Lalu asisten kakek Cindy langsung mengurus semua berkas-berkas yang harus ditandatangani di Dinas social untuk serah terima kedua anak ini dari pengawasan Dinas Sosial menjadi anak di bawah pengawasan kakek Cindy. Cindy dan Corine bergandengan tangan memasuki mobil mewah milik kakek Cindy dan berlalu menuju hotel tempat mereka berdua akan menginap selama Cindy menjalani serangkai test yang telah ditentukan oleh kakeknya. Babak dalam kehidupan Cindy dan Corine akan berubah dengan hasil test ini… Hidup ini ibarat roller coaster Kadang di atas kadang di bawah Kadang pahit dan kadang manis Jadi tetap semangat dan jangan putus asa Karena kalau sudah tiba saatnya Roller coaster itu pasti akan berhenti Agar kita kembali bisa menikmati wahana lainnya.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN