Cindy sedang asyik berlari di treadmill sambil mendengarkan music dari headset yang tersambung di handphonenya.Tidur sekitar 3 jam an sudah menyegarkan otak dan fisiknya kembali. Seperti biasa selesai berolahraga, Cindy akan mandi dan berangkat ke kantor tepat pada jam tujuh pagi. Kemarin malam untung Corine menemaninya ngobrol sampai mengantuk, kalau tidak pasti Cindy akan semalaman tidak bisa memejamkan matanya sampai pagi menjelang.
Cindy sebenarnya sangat ingin melakukan semua nasehat Corine agar bisa lebih menikmati hidup untuk dirinya sendiri. Jangan terlalu stress dan meletakkan tanggung jawab besar di pundaknya sendiri. Tapi itu sama sekali tidak bisa ia lakukan meskipun ia sudah mencoba berkali-kali agar bisa lebih rileks. Cindy sudah terbiasa punya tanggung jawab besar di hidupnya, dia sudah terbiasa selalu mencoba melakukan yang terbaik untuk melindungi orang -orang yang disayanginya, orang-orang yang sudah dianggap adiknya sendiri yaitu Corine, Clara, Cleopatra dan Crystall. Di antara mereka Cindy paling menyayangi Corine karena Corine lah yang selalu ada di sisi Cindy selama dua puluh empat jam sejak mereka berumur 10 tahun. Corine yang paling tahu tentang semua kehidupan dan rahasia-rahasia Cindy dan Corine yang paling mengerti semua sisi -sisi pribadi Cindy dan Corine juga adalah pelindung Cindy.Meskipun kisah hidup Corine juga tidak mudah. Tapi Corine berhasil tumbuh menjadi wanita yang kuat karena dia memang memiliki kepribadian yang kuat dan mempunyai sifat penyayang.
Corine kecil juga tidak mengenal sosok ayahnya. Kata mamanya Corine, Papa kandung Corine telah meninggal dan tak pernah mau mengakui mamanya Corine sebagai istri karena papa Corine berasal dari keluarga kaya raya. Jadi mama Corine melahirkan dan membesarkan Corine sendiri sampai Corine berumur dua tahun, mamanya kembali menikah dengan laki-laki yang menjadi teman kerjanya , yaitu papa tiri Corine. Papa tiri Corine mulanya adalah papa yang baik dan penyayang. Tapi berubah drastis saat papanya dipecat dari pekerjaan dan luntang lantung selama 3 tahun tanpa berhasil mendapatkan pekerjaan. Papanya jadi suka mabuk dan selalu menyiksa mama Corine yang harus bekerja banting tulang untuk menghidupi keluarga kecil mereka. Bukannya bersyukur memiliki istri yang baik tapi, malah selalu menyalahkan mama Corine sebagai perempuan pembawa sial karena kata papa tiri Corine, dia tidak akan dipecat kalau tidak menikah dengan mama Corine . Kata papa tirinya, dia menyesal memilih mama Corine sebagai istrinya karena mama Corine adalah janda tak jelas dan sudah mempunyai anak. Seharusnya dia tidak cinta buta saat itu. Kata-kata itu selalu papa tirinya ucapkan setiap mabuk , berulang-ulang bagai kaset rusak. Sampai Corine yang selalu meringkuk di bawah tempat tidurnya hapal setiap kata demi kata yang diucapkan papa tirinya. Makanya Corine bisa bercerita pada Cindy saat Cindy tinggal di rumahnya.
Mama Cindy dan Mama Corine sudah bersahabat dari kecil karena mereka tinggal di panti asuhan yang sama. Kedua mama mereka itu tidak lagi mempunyai ayah dan ibu. Memang sungguh malang nasib kedua ibu yang sudah melahirkan mereka. Seumur hidup mereka tidak pernah merasa bahagia dan dihargai sebagai seorang wanita dan harus dipenjara akibat dari perbuatan laki-laki yang tidak bertanggung jawab. Mama Cindy terpaksa membunuh laki-laki yang mencoba memperkosanya dan mama Corine terpaksa membunuh suami yang mencoba memperkosa putri kandungnya. Kedua mama mereka yang malang itu terpaksa berakhir di penjara dan harus meninggal tanpa ada seorang pun yang ada di sisi mereka.
Mengingat hal itu air mata Cindy turun tanpa terasa, lalu dia menghapusnya dan mematikan treadmillnya. Berjalan menuju meja makan untuk menikmati secangkir kopi dan segera bersiap-siap memulai hari sibuknya sebagai seorang pimpinan di Desmond International Ltd. Suatu perusahaan shipping yang bermarkas besar di Hongkong dan mempunyai cabang di seluruh Asia.
Cindy berjalan masuk ke kantor mewahnya yang terletak di gedung tinggi 30 lantai di Central Hongkong yang merupakan daerah perkantoran elit termahal di dunia. Sebahagian besar hidup Cindy, sudah dia habiskan di gedung ini karena kakeknya mendidiknya sangat keras sejak berumur 12 tahun agar Cindy bisa menjadi pimpinan di perusahaannya. Cindy menghela nafas dan duduk di kursi mewahnya.Membuka file-file yang harus ditandatangani dan membaca laporan-laporan dari para analyist bisnisnya. Meskipun Cindy tamatan fakultas hukum, tapi angka-angka yang dipaparkan dalam laporan bisnis itu , sedikitpun tidak menyulitkan Cindy. Dia sudah terbiasa menghadapi angka-angka itu. Cindy teringat saat dia diterima dengan beasiswa untuk kuliah hukum di Yale University, Cindy harus mencari jurusan yang cocok untuk Corine, karena tidak mungkin Corine ikut Cindy kuliah di fakultas hukum karena Corine sama sekali tidak berminat. Sebenarnya Corine tidak mau kuliah di Amerika. Corine ingin tetap di Hongkong agar bisa rutin menjenguk mama mereka di penjara. Tapi Cindy memaksanya karena ini untuk masa depan Corine juga. Tidak mungkin hanya menamatkan SMA. Akhirnya Cindy mendapat jurusan yang sesuai dengan minat Corine yaitu teknik robotic dan kuliah itu berguna sekarang bagi Cinderella Escort. Corine sering membuat benda-benda robotic yang bisa membantu para Cinderellas dalam menjalankan tugasnya. Seperti Corine pernah membuat lipstick yang bisa mengeluarkan jarum untuk melumpuhkan lawan. Pernah juga membuat camera canggih sekecil kancing yang bisa digunakan untuk memantau. Banyak sekali benda-benda ciptaan Corine yang berguna untuk para Cinderellas. Waktu senggang Corine di Sabtu Minggu selalu dia pergunakan di ruang kerjanya di markas besar Cinderellas, katanya Corine, itu adalah me time bagi dirinya. Mengotak atik benda-benda menjadi sesuatu adalah kegiatan yang paling membuat Corine berbahagia.
Senin sampai Jumat, Corine akan bekerja di kantor yang sama dengan Cindy menjadi Human Resources director agar Cindy tidak usah bertemu dengan karyawan-karyawan di kantornya ataupun bertemu dengan kolega-kolega bisnisnya. Keberadaan Cindy dan bagaimana wajah Cindy , masih menjadi misteri terdalam bagi semua karyawan Desmond International Ltd . Karena Cindy tidak pernah mau menampilkan dirinya. Corine lah yang selalu tampil saat ada acara apapun mewakili Cindy. Hanya Corine tidak pernah mau kalau diliput media atau diwawancara. Karena Corine juga tidak mau masa lalunya terungkap dan orang-orang mengatakan kalau mereka berdua mempunyai ibu yang dipenjara karena membunuh. Bukan demi diri mereka sendiri keputusan tidak mau diekspose itu . Mereka berdua, Corine dan Cindy tidak mau diekspose karena tidak ingin membuat nama baik mama mereka semakin tercemar . Mama mereka sudah sangat menderita semasa hidupnya. Kini saatnya memberikan mereka ketenangan dan kebahagiaan abadi dalam tidur panjang kedua wanita yang melahirkan mereka. Dua wanita yang selama hidupnya tidak pernah dihargai sebagai wanita dan harus selalu menderita karena seorang laki-laki.
Cindy dan Corine saat kuliah pernah berjanji , bahwa selamanya mereka tidak akan terlibat dengan laki-laki. Mereka tidak ingin menikah dan mereka hanya akan hidup berdua selama-lamanya. Tidak perlu ada laki-laki dalam kehidupan mereka. Dan selama tiga puluhan tahun kehidupannya. Cindy dan Corine memang tidak pernah jatuh cinta. Waktu mereka habis untuk bekerja di kantor dan mengurusi Cinderella Escort. Sebelum Cinderella Escort berdiri, setiap Sabtu Minggu, Corine akan menghabiskan waktunya untuk latihan bela diri. Corine sangat mahir Judo, Taekwando dan Wushu, Kempo, Karate, Jiu jitsu . Pokoknya semua ilmu bela diri, Corine kuasai . Memang sifat Corine yang tomboy cocok untuk semua aktivitas fisik tersebut. Postur tubuhnya yang tinggi besar juga sangat mendukung semua aktivitas Corine. Dibandingkan dengan Cindy yang berpostur imut dan lemah lembut. Corine memang pantas menjadi pelindung sejati bagi seorang Cindy .
Cindy tersenyum saat membalikkan dokumennya, ketika mengingat bagaimana dulu Corine menghajar semua orang yang membully Cindy di sekolah sampai terjungkal ke tanah. Bagaimana para pria-pria yang mencoba mengganggu Cindy , Corine hajar sampai berlutut minta ampun. Corine adalah sahabat dan adik tersayang bagi seorang Cindy .
Intercom di meja Cindy tiba-tiba berbunyi nyaring . Tittt…. Tittt….
“ Ya” Jawab Cindy singkat
“ Miss Cindy. Ada tamu dari kepolisian Hongkong yang ingin bertemu Ibu sekarang”.
“ Saya tidak mau bertemu dengan mereka karena tidak ada kepentingannya dan kalau mereka mau bertemu, suruh ketemu dengan miss Corine saja” Kata Cindy langsung menutup teleponnya.
Sekretaris Cindy memandang dua pria itu dengan putus asa. Satu pria yang bermata coklat dan berkumis tipis dengan baju dinas dari kepolisian Hongkong dan satu pria lagi seperti blasteran bule dan asia dengan wajah tampan dan postur tubuh tinggi memakai jas rapi.
“ Maaf, Mister. Miss Cindy tidak mau bertemu dengan kalian. Kalian disuruh bertemu dengan Miss Corine yang akan datang pukul sembilan nanti. ” Kata Sekretaris dengan suara pelan dan sama sekali tidak berani mengangkat kepalanya karena tatapan dingin dari pria blasteran itu.
“ Kami hanya akan bertemu sebentar saja, paling 15 menit jadi tidak akan menyita waktu Miss Cindy.” Kata pria berpakaian baju dinas kepolisian.
“ Tunggu saja sebentar lagi Pak , saat Miss Corine datang. Nanti pasti pembicaraannya akan disampaikan Miss Corine kepada Miss Cindy” Kata Sang sekretaris.
Laki-laki bertampang blasteran itu tampak kesal mendengar jawaban sang sekretaris yang meminta mereka untuk menunggu Miss Corine.
“ Mengapa kita harus minta bantuan dari CEO perusahaan ini? Emangnya dia mau bantu kita?
“ Pak Simon yang mengatakan sendiri , kalau semua cara sudah kita lakukan agar bisa menemukan tempat penyimpanan artefak-artefak bersejarah yang diselundupkan tersebut. Tapi masih belum menemukannya? Kita dapat informasi akurat kalau ternyata, pengiriman artefak-artefak itu melalui kapal-kapal perusahaan ini. Ya kita harus berusaha minta bantuan CEO nya, agar kita bisa melihat dokumen-dokumennya atau mungkin kita minta alamatnya ke mana barang itu dikirimkan ”. Kata lelaki berseragam dinas.
“ Tapi ini perusahaan besar, Apakah mungkin dia mau membantu memperlihatkan dokumen kliennya kepada kita? ” Kata laki-laki blasteran dengan sedikit berbisik karena sang sekretaris sudah mulai melirik mereka dengan tanda tanya besar di otaknya. Mengapa dua orang pria yang sepertinya aparat itu , hendak bertemu dengan bossnya.
“ Kita harus ketemu dulu dan mohon bantuan dari beliau. Mungkin saja dia bersedia karena kegiatan mereka ini sudah saya pantau sejak dua tahun lalu dan kamu pasti akan tercengang kalau tahu apa yang mereka lakukan untuk membantu orang-orang.” Kata laki-laki berseragam itu berargumen.
“ Aku tidak yakin kalau belum menyaksikan sendiri dan bertemu mereka. Aku ini interpol yang sudah terbiasa membuktikan segala sesuatu berdasarkan fakta bukan berdasarkan gossip."
“ Jadi Pak Simon menganggap apa yang aku katakan selama ini adalah gossip? Kalau benar seperti itu anggapan Bapak ke saya, Saya tersinggung?”
Laki-laki yang dipanggil Simon itu menghela nafas lalu berkata
“ Maafkan saya Pak Raymond. Bukan maksud saya untuk mengatakan bahwa Bapak itu berkata berdasarkan gossip. Saya hanya tidak yakin untuk meminta bantuan dari CEO perusahaan shipping ini. Mereka ini perusahaan besar, mana mungkin mau membantu kita dan membiarkan kita melihat dokumen pengirimannya atau melihat isi container nya sedangkan kita tidak bawa surat perintah. Kita realistis aja Pak. Nggak mungkin para pebisnis seperti mereka ini, mau menghabiskan waktunya yang berharga untuk kerja seperti ini. CEO nya pasti lebih mementingkan klientnya. ” Kata Simon sambil tetap berbisik.
“ Saya sudah mengikuti sepak terjang mereka sejak dua tahun lalu. Mereka ini mungkin mau membantu kita karena CEO nya adalah pribadi yang sangat peduli. Mungkin dia bersedia memperlihatkan dokumennya atau alamat pengirimannya , kalau kita mengatakan dengan jujur bahwa, kita sudah kehabisan cara untuk menumpas bisnis penyeludupan ini. Sedangkan kita sudah ditekan oleh atasan kita agar bisa segara menemukan kembali barang barang tersebut sebelum terlanjur di jual dan bakalan tidak terlacak lagi selamanya.” Kata Raymond menerangkan.
Simon tampak merenung. Memang benar apa yang dikatakan pria berseragam kepolisian ini. Kepolisian Hongkong sudah kehabisan cara untuk melacak penyeludupan barang-barang tersebut. Informasi terakhir yang mereka dapat dari pihak kepolisian Tiongkok adalah bahwa barang tersebut diselundupkan ke Hongkong.
Barang-barang peninggalan bersejarah yang diselundupkan oleh para penyelundup itu adalah artefak-artefak kuno peninggalan dinasti Ming yang baru ditemukan oleh sekelompok arkeolog dalam penggalian di Tiongkok Utara. Barang-barang bersejarah yang baru ditemukan itu terdiri dari banyak porselen-porselen kekaisaran . Juga ada alat musik Tradisional Pipa dan masih banyak benda-benda berharga lainnya.
Peninggalan itu ditemukan dua bulan lalu oleh Arkeolog-arkeolog gabungan dari Tiongkok dan Hongkong. Tapi sebelum sempat dikirim ke Beijing, barang-barang itu hilang di curi oleh perampok dan terakhir kepolisian Tiongkok menghubungi Interpol Hongkong untuk meminta bantuan karena mereka mengetahui ternyata barang-barang itu telah diselundupkan keluar dari Perairan Tiongkok menuju Hongkong melalui kapal-kapal perusahaan Desmond International. LTD. Yang merupakan perusahaan Shipping terbesar di Asia .
Jadi hari ini Raymond dan Simon datang ke perusahaan shipping ini untuk menggali informasi lebih mendalam dan meminta bantuan dari Cindy sebagai CEO nya agar bisa berbagi informasi tentang ke mana barang-barang peninggalan bersejarah ini akan dikirimkan dan dikirimkan via kapal yang mana?
Semoga Cindy mau membantu karena mereka berdua harus segera menuntaskan kasus ini segera dan menemukan barang-barang tersebut sebelum dijual ke pembeli mancanegara lainnya dan kalau hal tersebut terjadi, akan sangat sulit sekali melacak dan mengembalikan barang-barang tersebut ke pemerintah Tiongkok.
Bersediakah Cindy membantu mereka?