Mobil milik Naka masih bergeming di depan rumah Andrea. Sudah satu jam lebih ia di sana, duduk di dalam mobil sambil menatap ke arah rumah yang lampunya masih menyala. Naka belum ingin pergi, hatinya ingin mengetuk pintu dan masuk untuk menemui Andrea. Perasaannya saat ini membuatnya sangat bingung dan gelisah. Apakah ia memang sudah yakin menyukai Andrea atau hanya sekadar penasaran saja. “Kenapa lampunya masih menyala? Apa kamu belum tidur?” gumam Naka. Malam semakin larut, akhirnya Naka memutuskan untuk pergi. Tidak ada gunanya ia tetap di sana jika hanya diam tanpa melakukan usaha agar bisa kembali menemui Andrea. Sikapnya terlalu terburu-buru dan wajar kalau wanita itu merasa tidak nyaman. Kata-kata yang tadi sempat diutarakan oleh Andrea, sudah menegaskan kalau sekretarisnya tergan