11. Berkilah

1763 Kata

"Dek, kamu dari mana aja sih, kok sampe malem gini?" Sebenarnya Arya sudah dihantam lelah yang teramat sangat setelah seharian ini menyetir pulang pergi ke Banten. Namun sapaan lembut dari perempuan yang telah melahirkannya tak bisa ia abaikan begitu saja. Tak dipungkiri, sesungguhnya Arya pun rindu akan kehadiran sang mama terutama saat ia penat karena banyak pikiran seperti saat ini. Meski setiap satu bulan sekali mereka rutin bertemu, tetap saja kebersamaan mereka tak bermilai harganya. "Dari rumah temen, Ma. Ada perlu." Arya berjalan mendekati Hanami yang sedang duduk menyantap makan malam di ruang makan. "Kalau capek nggak perlu nunggu aku, Ma. Aku bukan anak kecil lagi lho," seru pemuda itu setelah memeluk sang mama dari belakang. "Mama nggak tenang aja kalau belum ketemu sama si

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN