“Danesh, tanya bentar deh sini,” panggil Iin pada sang adik yang tengah sibuk menekuri gambar rancangannya di atas meja besar. “Apaan?” tanya pria itu tanpa perlu repot menoleh pada sang kakak. “Tentang Alisha,” balas Iin langsung membuat adik lelakinya menoleh seketika. “Gadis putus asa itu?” Iin memutar bola matanya ke atas. “Kamu tahu kalau … dia sedang hamil?” “Hamil?” Danesh terbebelak sekejap lalu menggeleng pelan. Iin menurunkan pundaknya lemas. “Tadi siang aku antar dia periksa ke Yunika,” seru Iin menyebutkan nama seorang rekannya yang berprofesi sebagai dokter kandungan. “Ngapain?” Danesh yang tadinya tak terlalu fokus kini langsung mengubah posisi duduk hingga berhadapan dengan sang kakak. Berita sepenting ini harus ia dengarkan dengan seksama. “Ya buat periksain kanduan