Satu hari bersama nenek dan kakek, Beby merasa letupan bahagia yang jarang muncul itu meluap begitu saja. Makan-makanan yang dimasak nenek, mengobrol mengenang masa kecilnya bersama mereka, dan kasih sayang begitu kental ia rasakan ketika tangan-tangan keriput itu mengelus tangannya. Beby bahkan lupa kapan terakhir kalinya ia pernah merasakan perasaan sempurna ini. Senyumnyapun terbit sambil memandangi langit malam bertaburkan bintang. Namun beberapa detik kemudian senyumnya lenyap. Gelapnya langit justru mengingatkannya bahwa malam ini adalah kebersamaanya yang terakhir bersama nenek dan kakeknya. Besok ia harus sudah kembali ke kehidupan nyatanya. Yah, kebahagian yang saat ini ia rasakan tak lebih dari sebuah mimpi yang dipernyata. Sekali lagi Beby tersenyum. Yang kali ini penuh kecut.