Ucapan Tulus yang Menghangatkan

2028 Kata

Rebecca terduduk lesu di tangga teras depan Villa. Gadis itu merunduk dalam sampai anak rambutnya terjatuh menutupi ekspresi shocknya. Nicholaa berdiri di samping, belum mengatakan sepatah kata. Hanya memainkan lidah dalam mulut berusaha meredam emosi yang ingin meluap. Kalau saja Rebecca tidak menghadangnya tadi, Nicholas mungkin sudah menjadi pembunuh hari ini. Dan terlebih lagi adalah gurunya sendiri. "Kau tidak apa-apa?" Tanya Nicholas setelah berhasil mengendalikan diri. "Hm, sepertinya." Balas Rebecca seadanya. "Jangan keliaran sendirian lagi, kalau mau menemui siapapun itu ... kau harus minta temani salah satu temannu." Kata Nicholas menyarankan, "thanks, buat tadi." Ujar Rebecca tulus kemudian gadis itu beranjak berdiri dengan mengerjapkan mata sendu. "Bec, kamu beneran mau pu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN