17. Tujuhbelas

1967 Kata

Panik nggak? Ya panik lah. Agas menegakkan tubuh, menatap tajam kearah Reon yang mulutnya masih aja ngoceh. Tangannya gatal, serasa ingin menonjok Reon saat ini juga. Ia melotot, menatap tajam dengan batin yang ngomel-ngomel. “Itu kapan sih?” dengan bego-nya, Elmiro malah bertanya. Reon terkekeh kecil, menepuk kaki El. “Lo lagi mabuk. Ini pas hari pertama lo di putusin sama Genata.” “Astaga, tanggal keramat gue. Akhir bulan oktober yang meng-syedihkan.” Ia memukul d**a dan berakting menangis dengan segala lukanya. “Apa sih?!” kesal Reon, karna nggak ngerti kode pelototan mata yang sejak tadi ia dapat dari Agas. “El, itu Agas main mata sama gue, kenapa sih?” Elmiro sedikit beringsut, menatap kearah Agas yang keliatan kesel banget. “Minta diculek?” “Cckk!” berdecak kesal, lalu beranja

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN