19. Sembilanbelas

1641 Kata

Pukul 6.25 am Seperti biasa, Agas akan membleyer motor dulu sebelum akhirnya menjalankannya meninggalkan garasi rumah. Cowok itu menatap kearah pintu depan rumah yang masih tertutup rapat. Sangat yakin jika penghuni rumah itu belum keluar. Membenarkan spion, menata rambut sesuai dengan yang ia mau. Detik kemudian, ia mulai menjalankan motor dengan sangat pelan. “Agas! Tungguin!” Agas menyipit, melambatkan laju, sampai ia berhenti, menatap kearah Milly yang manyun di depan pintu. Gadisnya udah pakai seragam, tapi rambutnya masih terbungkus handuk. Kakinya juga masih pakai sendal seperti biasanya. Membuang nafas, lalu melipat kedua tangan di depan dadaa. Hanya diam, menatap gadis itu berlari lagi, masuk kedalam rumah. Menit berlalu, kembali terlihat Milly yang berlari dengan tangan sibuk

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN