Pukul 6.25 am Seperti biasa, Agas akan membleyer motor dulu sebelum akhirnya menjalankannya meninggalkan garasi rumah. Cowok itu menatap kearah pintu depan rumah yang masih tertutup rapat. Sangat yakin jika penghuni rumah itu belum keluar. Membenarkan spion, menata rambut sesuai dengan yang ia mau. Detik kemudian, ia mulai menjalankan motor dengan sangat pelan. “Agas! Tungguin!” Agas menyipit, melambatkan laju, sampai ia berhenti, menatap kearah Milly yang manyun di depan pintu. Gadisnya udah pakai seragam, tapi rambutnya masih terbungkus handuk. Kakinya juga masih pakai sendal seperti biasanya. Membuang nafas, lalu melipat kedua tangan di depan dadaa. Hanya diam, menatap gadis itu berlari lagi, masuk kedalam rumah. Menit berlalu, kembali terlihat Milly yang berlari dengan tangan sibuk