10. Kencan Buta.

1877 Kata

Kondisi tubuhnya bahkan baru membaik tapi Rayhan sudah harus menghadiri kencan buta yang dirancang oleh ayahnya. Kali ini dengan salah satu putri dari pemilik perusahaan Retail ternama. Dia adalah anak tunggal yang berarti pewaris tunggal dari perusahaan itu. Sebuah peluang yang sangat bagus untuk menjadi kaya raya. Mungkin itulah yang ada di pikiran Darmawan. Rayhan sudah duduk di sebuah Kafe yang telah dipesan sebelumnya dengan tenang.Dia menunggu lebih dari dua puluh menit tapi gadis itu belum juga datang. Sesekali dia mendesah merasakan betapa sesak hatinya menahan semua beban ini. Wajahnya bahkan masih terlihat belum begitu segar tapi sederet rencana yang dirancang ayahnya sudah tersusun dengan begitu panjang. “Rayhan Prayogo?” Suara lembut seseorang membuat Rayhan memaksakan senyum

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN