Sena sampai dirumah dengan selamat, kemudian masuk ke dalam rumah setelah sebelumnya berterimakasih pada sepupu canti Rayhan itu. Ternyata Bima sudah ada di rumah, Sena mendesah karena sepertinya dia akan terkena marah. Bima paling tidak suka Sena pulang terlalu sore apalagi sudah gelap seperti sekarang. “Sena pulang bang,” Ujar gadis itu lirih. Bima melirik sebentar ke arah adiknya itu tapi rupanya reaksi laki-laki itu tidak seperti yang Sena bayangkan. “Ya udah mandi sana! Abang beli nasi goreng di dapur.” Ucap laki-laki itu singkat seperti biasanya. Sena sedikit mengernyit karena Bima tampak biasa saja dan tidak marah-marah. Sena sampai di kamarnya kemudian mendesah untuk kesekian kalinya, kemudian membersihkan dirinya dan keluar kamar menuju dapur. Mengambil nasi goreng yang di bic