Bab 9

688 Kata

“Padahal aku sudah mengizinkan mu untuk menelpon kapan saja,” Ayesa terkejut, saat tiba-tiba seseorang mencium leher bagian belakangnya. Sedangkan, Andreas yang menunggu Ayesa berbicara mulai heran, karena tak ada suara dari Ayesa. “Sayang ...” “Sayang ...” “Sayang, kamu masih di sana kan?” Panggil Andreas berkali-kali, Ayesa mendengar perkataan Andreas. Namun, ia tak bisa berbicara untuk sekarang, karena Alex sedang gencar-gencar menyerbu dirinya, membuatnya merasakan kenikmatan. Ayesa cepat-cepat menghentikan Alex sebelum Andreas curiga. “Hallo Sayang, Ya, gimana? Tadi kamu bilang apa?” tanya Ayesa. “Kamu kenapa Sayang? Kenapa gak bersuara daritadi,” “Ah ...” tanpa sengaja Ayesa mengeluarkan desahan. “Sayang, apa yang kamu lakukan?” Ayesa melotot pada Alex, karena perbuatannya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN