“Di mana dia?” tanya Andreas. “Di ruangan biasanya Bos,” “Bawa ke tempat itu!” “Baik, Bos!” Mendengar perintah dari Andreas kedua anak buahnya langsung menuju ruangan tempat Lerin disekap. “Ayo Sayang, kita masuk!” ajak Andreas. Andreas dan Ayesa melangkahkan kakinya ke dalam pabrik tak terpakai tersebut. Ayesa melihat sekeling, kotor, debu di mana-mana, barang-barang berserakan, bahkan Ayesa melihat beberapa serangga yang menjijikkan di sana. Dari raut wajahnya bisa dilihat bahwa ia sangat tak nyaman dan merasa jijik dengan tempat itu. “Bagaimana mantan dokter itu bisa tinggal di sini? Menjijikkan!” batin Ayesa. Ayesa terus menggandeng lengan Andreas, ia tak ingin jauh dari Andreas. Ayesa tak bisa membayangkan, kalau ia berjalan sendiri di sana, sedangkan banyak serangga menjijik