Accident 20

538 Kata

Siraman air hangat mengiringi kocokan Yudi padaku, semakin lama semakin cepat dan semakin keras pula desahanku, remasan Yudi dan Ana semakin liar menggerayangi buah daddaku. Hentakan demi hentakan keras menerjangku, semakin aku mendesah liar dalam nikmat.   "Ih kamu berisik juga ya," komentar Ana karena baru pertama kali aku melakukannya dengan dia, tapi aku tak peduli, kebanyakan laki laki menyukai "kebisingan" seperti ini.   Aku dan Ana bertukar posisi, giliran Yudi mengocoknya, ternyata dia juga berisik meski tak seheboh aku, berulang kali dia meremas buah daddaku, begitu juga dengan Yudi karena punyaku memang lebih montok dari Ana tentu lebih pas pegangannya.   "Pindah ke ranjang yuk," ajakku beberapa saat kemudian, mereka mengikutiku setelah saling mengeringkan badan dengan hand

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN