Naira duduk di pinggiran ranjang. Suasana kamarnya begitu sunyi. Di tengah ranjang ada Darian berbentuk kucing yang tidur dengan sangat pulas. Gadis itu terus memandangi sang kucing tanpa berkedip. Dia teringat kembali tentang banyak hal yang sudah dia lalui bersama dengan kucing jadi-jadian itu.
Sempat terpikir olehnya tentang kalimat Darian yang mengatakan dia tidak bisa membayangkan bagaimana kalau mereka berpisah nanti. Naira sekarang juga merasa kalau perpisahan mereka mungkin akan terasa berat dan menyakitkan.
Saat pulang kuliah tadi, Naira sempat bertemu dengan Ardan. Mantan kekasihnya itu kembali mengajaknya bicara perihal hubungan mereka. Ingin rasanya Naira menyetujui ajakan Ardan untuk kembali, tetapi rasa sakit yang masih membekas di hati gadis itu belum pudar.
"Nay, kamu
