Meninggalkan restoran, Elsa terpaksa harus mencari taksi untuk kembali ke perusahaan Sender Group. Erkan memang sempat menawarkan tumpangan padanya, tapi Elsa merasa lebih baik mengeluarkan uang demi memesan taksi dari pada harus diantar olehnya. Erkan yang sekarang benar-benar telah berubah. Elsa hampir tidak bisa mengenali sosoknya, dia kasar dan berani mengangkat tangan pada wanita. Tidak dipungkiri mulut Silvia benar-benar busuk, Elsa juga sangat marah saat wanita itu menyebutnya sebagai w************n. Tapi sebagai suami, tidak seharusnya Erkan menampar Silvia dengan begitu kuat. Walau bagaimanapun Silvia telah memberinya anak. Apakah pantas seorang ayah berperilaku seperti itu? Elsa mengeluarkan ponselnya dan melihat foto undangan yang dikirimkan Erkan tiga tahun lalu. Di san