Meski awalnya ragu, Elsa pun segera menggeser tubuhnya ke belakang kursi kerja Theo. Sementara pria itu bergelut dengan laptopnya, ia mulai meletakkan tangan di pundaknya. "Presdir Theo, saya tidak mengerti bagaimana cara memijat. Bagaimana jika memanggil tukang pijat profesional?" tanya Elsa dengan hati-hati. "Boleh," Elsa sedikit tersentak karena Theo yang dengan mudah menyetujuinya. "Aku pikir dia sengaja ingin mempersulitku. Tapi karena boleh memanggil tukang pijat, aku juga tidak harus memijatnya, kan?" Memikirkan hal ini Elsa seperti menemukan harapan. Namun itu tidak bertahan lama karena kalimat Theo selanjutnya membuat Elsa diam terpaku. "Kamu bisa memanggil tukang pijat. Tapi aku akan memotong gajimu bulan ini." A-apa?! Elsa benar-benar kehilangan kata. Mulutnya kelu da