Di ballroom lantai paling atas Hotel Casablanca, pesta sudah dimulai sejak tiga puluh menit yang lalu. Dengan ditemani alunan musik yang mengalun merdu, puluhan tamu kalangan atas berkumpul dan berdansa. Tampak di salah sudut, seorang pria setengah baya berdiri cemas sambil terus memperhatikan pintu besar yang ada di depannya. Seperti menunggu kehadiran sosok yang paling ia harapkan dalam pestanya. "Bagaimana? Apa kalian sudah melihat tanda-tanda kedatangan Presdir Theo?" Pria itu bertanya pada tiga pria berjas hitam yang berdiri beberapa langkah di sampingnya. Namun menanggapi pertanyaan tersebut, ketiga pria itu menggelengkan kepala dengan menyesal. "Maaf, Tuan! Tapi sampai saat ini belum ada laporan dari orang-orang kita yang menunggu di bawah." Pria setengah baya itu merenung b