Elang terkekeh dan dia senang akan hal itu kemudian dia masih menciumi perutku dan tangan kanan kirinya menangkup kedua bukit kembarku dan meremasnya secera bersamaan dan itu membuat aku senang dan menyentil secara bersamaan puncakku yang udah mengeras dan membuatku mendesah. Elang mempercepat remasannya di bukit kembarku itu membuatku tambah b*******h lagi dan semakin meremas rambut halusnya.
Akhirnya Elang mulai menciumi mengulum menjilat dan menggigit puncakku yang berwarna pink muda yang sudah mengeras, bukit kembarku yang sebelah kanan dia mainkan dan cubit dengan kuat membuatku langsung mengetatkan pelukan kakiku dipinggang Elang dengan kuat dengan desahanku yang semakin jadi.
Akhirnya Elang lebih mempercepat dan lebih kuat dalam mengulum menggigit mengisap puncak milikku secara bergantian dan membuat bekas merah di sekitarnya dengen seketika aku langsung merasakan nikmat yang tiada taranya. aku sampai kepada pelepasan itu!
Yap aku cepat banget merasakan pelepasan hanya dengan permainan yang selalu di buat Elang. Hanya Elang yang mampu buat aku kayak gini karna cuma sama Elang aku mau melakukan hal kayak gini. Sama mantanku ga pernah kayak gini cuma sebatas ciuman kalau mereka sudah menuntut aku tinggal pergi.
Aku lega karna aku sudah meraskan nikmatnya, tetapi beda dengan Elang dia belum sampai pada puncaknya. Dia masih menenggelamkan kepalanya di cekukan leherku. Elang tidak mau melanjutkan lagi hal ini. Dia tidak masalah kalau dia sampai belum kepuncaknya.
Dia cukup senang kalau sudah melihat aku mendapatkan pelepasan aku tapi dia tidak. Dan kita hanya sebatas permainan seperti ini tidak lebih. Dan yah aku punya prinsip harta paling berharga dalam diriku nanti akan aku dedisikan memang buat suamiku. Dan Elang sangat menghargai itu.
Kita cuma sebatas ini saja tidak lebih. Karna kita masih tau batasan-batasan itu. Elang langsung menggeser tubuhnya kesamping kananku dan membalikkan badanku kehadapannya dan memelukku. Tangan kanannya menyampirkan rambutku yang menutupi wajahku sambil tersenyum.
"Sampai sini dulu yaah kapan-kapan kita lanjut lagi. Makasih ya cha aku suka. Kamu suka ga?" Tanyanya padaku sambil mengelus wajahku.
"Gapapa aku suka kok, makasih juga. Tapi kamu belum puas loh aku udah ga adil buat kamu." Kataku sambil tersenyum sambil memperhatikan mata sayunya.
"Gapapa cha, yang penting kamu udah. Yaudah ayo kita istirahat kamu pasti lelahkan nopang badan aku tadi."
Dia semakin mendekatkan diriku padanya dan memelukku sangat erat sehingga p******a aku menyentuh dadanya dan kemudian tegang. Dan dia langsung terkekeh merasakan itu.
"Baru kayak gitu p****g kamu langsung tegang ke aku haha baru pelukan kayak gini cha." Kekehnya dan aku hanya tersenyum malu saja atas ucapannya. Aku langsung menelungkupkan kepalaku ke d**a Elang menyembunyikan rona merah di wajahku. Kemudian langsung mengusap rambutku dan mencium puncak kepalaku.
"Good night achaku" Kemudian dia tersenyum dan memejamkan matanya. Tak berapa lama nafas teratur pun terdengar dan akhirnya kita tidur!
*****
Aku terbangun di Minggu pagi, aku dengan keadaan telanjang di bagian atas sama halnya dengan Elang ketika aku membuka mata aku tersenyum karna di hadapanku sekarang sedang tertidur dengan nyaman sahabatku tersayang Elang Alexander Endara Raferdi! Oke aku akan menceritakan tentang Elang.
Elang anak kedua dari 4 bersaudara umurnya sekarang sama kayak aku 27 tahun tapi Elang merupakan sosok yang sangat pintar! Elang baru saja menyelesaikan dokter spesialisnya nya dengan jurusan dokter bedah! Bayangin di umurnya yang 27 tahun dia udah lulus dokter spesialis dengan sebagai dokter bedah, terkadang aku ga habis pikir otaknya terbuat dari apa. Dari SMP dia bahkan sudah memasuki kelas ekselarasi! Gila bangetkan tuh orang. Sekarang dia sedang mempersiapkan untuk menyiapkan spesialinya yang lain.
Awalnya sebenernya Elang itu disuruh bokapnya buat ambil jurusan managemen aja supaya bisa nerusin perusahaan bokapnya awalnya dia ikutin sampai tiba waktunya dia ngerasa jenuh dan dia berontak ke bokapnya untuk pindah jurusan yang dia inginkan dengan perdebatan yang cukup panjang akhirnya di setujui dengan kesepakatan seperti ini:
1. Elang akan terus biayain hidupnya sendiri termasuk kuliahnya! (hal yang ini jelas disanggupin sama Elang orang emang dari SMP dia dapat beasiswa terus dan hidupin biaya sendiri kok bahkan kuliah ini sebenernya dia dapat beasiswa juga bokapnya aja yang gatau)
2. Elang akan terus bantuin bokapnya untuk mengurus perusahaan apalagi disaat-saat dibutuhkan ( kalau ini ya mau ga mau harus nurut selama ini juga siap bantuin bokapnya kok ) tapi dengan kesepakatan kalau Elang memenangkan proyek yang besar keuntungan 70% untuk Elang sisanya untuk bokapnya. Dan bokapnya menyanggupin hal itu.
3. Elang yang akan membiayai kehidupan Ica sampai dia nantinya nikah dan Ica harus ikut kemana pun Elang pergi sampai Ica harus ikut kuliah bareng Elang ( kalau ini permintaan dari Elang khusus buat adiknya tercinta, karna selama ini Ica itu tinggal di Surabaya sama neneknya makanya Elang ga mau pisah lagi sama adiknya. Kan udah aku bilang kalau Elang itu sayang banget sama adiknya yang ini )
Itulah kesepakatan yang akhirnya berjalan. Lanjut lagi sekarang Elang kerja di sebuah rumah sakit besar di Jakarta sebagai ketua kepala rumah sakit bagian dokter bedah kalau papanya minta bantuan dia juga ikut turun tangan kadang dia juga harus ke Inggris untuk memantau adiknya disana dan membantu profesor favoritnya disana dalam penelitian katanya!
Dia menjadi sosok yang paling sibuk di dunia jadwal pemotretan aku aja sampai kalah! Tapi dia selalu memberikan waktunya buat aku. Minimal dalam satu minggu dia harus ketemu sama aku itu dua kali. Itu minimal ya! Sebenernya kemarin dia mau dengan dokter kandungan tapi aku larang. Aku bilang ga cukup apa nanti punya istri lo aja yang lo lihatin ini mau punya istri orang juga lo lihatin. Alasannya sebenernya ga banget tapi gatau kenapa dia mala nurutin apa kataku. Gila kan tuh haha tapi gapapa sih bagus!
Sudah dengan pekerjaan Elang aku akan ceritakan bagaimana keluarganya dia. Keluarga dia itu sama kayak aku bokap nyokapnya pisah. Karna nyokapnya selingkuh dengan pria yang kaya pada saat itu, karna dulu bokapnya Elang itu miskin ga sekaya sekarang, tapi sekarang mala lebih kaya bokapnya daripada itu pria kemudian nyokapnya nyesel dan mala minta balik! Gila ga tuh emak-emak gatau diri, itu yang buat Elang makin ngebenci nyokapnya Elang muak lihat mamanya yang seperti itu yang buang anaknya cuma demi harta!
Tapi tenang aja bokapnya ga mau kok balik lagi sama itu mantan istri matrenya! Dia udah nyaman sendiri selama belasan tahun katanya! Dan yap bokapnya sampai sekarang ga nikah-nikah coy! Gila ga itu laki-laki kayak gitu jarang di dunia! Ngurusin anaknya sendiri sampai besar sukses pulak dan ga mau nikah lagi dengan alasan fokus buat anak-anaknya. Gila ga nyangka aku lihat laki-laki kayak gitu.
Kemudian Elang punya Masnya tercinta yaitu Reza Erlangga Endara Raferdi dia udah nikah dengan istrinya Mbak Reina panggilannya Rere dan punya putri satu yang sangattt cantik namanya Revalea yang panggilannya Alea. Mas Reza udah punya perusahaan sendiri, keturunan mereka emang pintar Mas Reza juga sekolahnya dari dulu beasiswa.
Kemudian yang kedua itu kan Elang. Nah yang ketiga adiknya yang tercinta wanita satu-satunya di keluarga mereka. Namanya Sheila Nindiya Endara Raferdi. Saat ini dia kuliah semester 6 di Oxford! Dia juga dapat beasiswa beda halnya dengan aku. Aku juga dulu kuliah disana tapi aku ga dapat beasiswa! Dan yang biayain kehidupan aku disana ya Elang dia maksa aku kesana! Ga mau aku sendirian di Jakarta katanya.
Balik lagi Sheila atau panggilannya Ica itu wanita yang paling disayang Elang ya iyalah secara dia benci banget sama nyokapnya dan wanita dikeluarga dia cuma ada Ica makanya Elang sayang banget dan ngejaga banget Ica selama ini. Ga mau ica kenapa-kenapa. Sama halnya ica pun demikian pertama bokapnya kemudian Masnya yang satu ini ya pasti Elang karna dari dulu mereka barengan SMA aja mereka pisah dan mewek-mewek haha.
Aku wanita kedua yang paling di sayang Elang loh! Karna aku yang selalu ada buat dia baik suka duka semua deh pokoknya haha! Ica punya pacar namanya Randy ini kakak kelasnya dulu waktu di SMA tapi sekarang kuliah di Jakarta di semester akhir tapi kayaknya lagi bermasalah deh.
Dan yang terakhir yang paling bungsu namanya Raka Evanders Endara Raferdi saat ini dia kuliah di UGM jurusan managemen semester 4 dengan beasiswa pulak. Kan udah aku bilang keluarga mereka itu emang pintar semua gausah diragukan lagi. Dan akhirnya dia harus ikut dengan jurusan yang papanya pilihkan karna hanya tinggal dia harapan untuk meneruskan perusahan bokapnya kelak.
Dia memang harus tinggal di Yogya karna harus nemenin bokapnya disana. Yap bokapnya Elang itu tinggal di Yogyakarta! Kalau Raka mah yang paling biasa tapi dia ganteng banget kalau menurut aku gantengan Raka daripada mas Reza maupun Elang haha. Sampai sekarang Raka belum bisa moveon dari mantannya yang namanya Ciya! Kemarin mereka putus karna katanya Elang juga suka sama itu cewek yaudah ceweknya ga mau ngerusak hubungan abang-adik jadi putus deh padahal hal itu udah terjadi beberapa tahun yang lalu. Belum moveon juga astagah!
Cukup deh ya bahas Elangnya? Oke aku kasih tau sedikit tentang percintaannya Elang. Pertama dia pernah pacaran sama cinta pertamanya dia udah pacaran dua tahun eehh taunya pacarnya punya sakit leukimia akhirnya ditinggal deh untuk selama-lamanya pada saat itu dia terpukul banget aku ya sebagai sahabat yang baik support dia banget supaya dia bangkit hingga sampai dia ketemu sama cewek lagi yang berhasil buat dia moveon pacaran udah satu tahun setengah eehh taunya itu pacarnya minta putus karna harus pindah keluar negeri ehh lagi lagi akhirnya Elang patah hati lagi!
Hingga pada akhirnya dia ketemu sama wanita yaitu dia Ciya namanya dia berhasil bangkit karna itu cewek, sayang banget bertepuk sebelah tangan dan lebih parahnya itu pacarnya adiknya sendiri. Gilakan kisah percintaannya Elang. Hingga pada akhirnya Elang ga mau lagi deh jadinya pacaran dan buat kenal cewek lagi kecuali teman-temannya. Makanya hanya aku wanita yang paling dekat sama dia dengan status 'sahabat'. Cukup ya soal Elang balik lagi ke aku dan Elang.
Aku mengusap wajahnya dan mencium dahinya. Elang tersenyum karna merasa ada yang menyium dia, Elang membukakan matanya perlahan dan membawa aku ke pelukannya dan mencium hidung aku. Dan aku pun tersenyum.
"Selamat pagi Achaku" Elang tersenyum kearah aku dan aku balas juga dengan senyuman.
"Pagi juga sayangku" aku menyembunyikan wajah aku di dadanya Elang. Elang paling suka kalau aku udah panggil dia dengan kata "Sayang" hahaha. Dan dia pun ketawa.
"Kamu selalu bisa buat aku ketawa cha. Makasih yaa" Elang mengecup dahiku agak lama dan kemudian menarik wajahku dan menatap kedua bola mataku. Aku pun tersenyum ke arahnya dan menatap matanya.
"Sama-sama kan udah seharusnya. Kamu mandi dulu gih. Aku mau kebawah dulu suruh bibi buat sarapan kita. Aku mau telvon mbak Intan dulu buat nanya besok gimana sama pemotretan aku. Hari ini kita dirumah aja ya. Sorenya sampai malam baru kita keluar bareng yang lainnya. Pokoknya ga mau tau waktu kamu buat aku, habisnya kamu kemarin sibuk banget ga ada waktu buat aku" kataku dengan suara yang merajuk dengan bibir agak maju kedepan dan memainkan jariku di dadanya.
Elang mengecup bibirku singkat karna ku majuin kedepan tandaku merajuk.
"Iya aku kan udah minta maaf ke kamu. Iya waktu aku hari ini full buat kamu. Nanti malam aku juga nginap disini deh besok pagi aku antar kamu untuk pemotretan gimana?" Elang menatapku dan mengusap kepalaku
Aku langsung tersenyum mengangguk-anggukkan kepala dan mencium bibirnya singkat dan memeluknya. Elang terkekeh dan kemudian melepaskan pelukannku dan bangkit dari tempat tidur.
"Aku mandi dulu ya, kamu juga siap-siap oke?" Elang mengedipkan matanya kearahku dan aku pun tersenyum. Kemudian Elang langsung ke kamar mandi. Aku langsung memakai tanktop aku yang di buang Elang tadi malam dan mengambil kaos Elang yang juga di lantai memasukkan ke dalam tempat baju kotor kemudian aku langsung turun kebawah.
*****
Malam harinya kita udah di sebuah cafe bareng teman-teman SMA kita. Aku udah bilang belum kalau aku ga punya temen deket cewek? Ya aku ga punya temen deket cewe atau sahabat namanya, ada tapi jauh saat ini dia lagi Singapur! Cuma satu doang namanya Renata selebihnya ga ada aku ga percaya sama yang lainnya karna aku rasa teman aku yang lain mau temenang aku karna ada maksud terselubung. Beda halnya dengan Elang dia punya teman banyak banget mau cewe mau cowo yang penting banyak.
Nah saat ini kita pada ngumpul bareng teman-temannya Elang sih tapi aku kenal banget kok sama mereka apalagi yang cowok kalau yang cewek mah kagak. Lagian cowok-cowoknya ada yang beberapa bawa pacarnya jadi total kita kali ini 12 cowok dan 5 cewek termasuk aku dan Elang ya. Elang berada disebalah kiriku sedangkan di sebelah kanan aku ada temen cowo aku namanya Adit.
Di atas meja udah banyak banget pesanan kita yang udah pada habis hanya beberapa saja yang tersisa sebagai cemilan karna udah dari tadi kita ditempat ini mulai dari jam 5 sore dan sekarang udah jam 11 malam bayangin dong dari tadi ngalir aja banyak hal yang kita bicarain sambil ketawa bareng.
Saat ini posisiku lagi duduk dipangkuan Elang mengarah kesamping dan bersandar di dadanya Elang sambil mengelus jari-jariku ke dagunya dan Elang ngerangkul pinggang aku biar makin mempererat sandaran aku ke dia. Teman aku yang bawa pacar dihadapan aku juga lagi duduk pangkuan tapi hanya sekedar duduk pangkuan doang ga kayak aku dan Elang.
"Kapan lo balik ke Inggris lagi Lang?" Tanya teman Elang yang berada disusut kiri.
"Minggu depan soalnya adik aku masih harus masukkan, sekalian ngantar dia deh aku. Nanti sebelum aku pergi kita buat party deh. Santai aja" Elang menjawabnya sambil mengibaskan tangannya kearah temannya yang bertanya tadi. Aku yang dengerin jawaban dia langsung ngehadap wajah dia.
"Kok kamu ga bilang ke aku mau kesana? Kamu mau ninggalin aku lagi? Jahat banget sih kamu. Berapa lama kamu bakalan kesana?" Aku protes ke Elang karna emang dia ga bilang ke aku. Wajah aku udah merajuk menuntut penjelasan.
"Yaelah mulai deh dramanya ini cewek drama queen!" Jawab teman cewek Elang yang emang ga suka sama aku. Kayaknya itu cewek suka deh sama Elang soalnya ga cuma kali ini aja dia ke aku.
"Brisik banget sih lo jadi cewe. Suka-suka gue dong kok lo yang sewot sih. Ngiri ya gabisa kayak gini sama Elang. Suka kan lo sama Elang. Dasar cewek perusak doang aja lo kerjanya." Jujur aku orangnya emosian dan sekarang aku lagi emosi banget nafas aku udah ga beraturan menahan emosi wajah aku udah merah padam mau nerkam tuh cewek resek.
"Cha jangan gitu dong, gitu-gitu dia temen aku loh cha. Udah yaa jangan marah-marah lagi." Elang mengalihkan wajahnya untuk menghadap dia dan mengelus bahu telanjang aku.
"Jangan gitu dong rin, namanya juga dia lagi nuntut penjelasan ke gue karna mau aku tinggal pergi wajar dong rin. Tapi maaf juga ya dia udah ngomong kasar ke lo." Elang langsung menatap temannya yang bernama Rina tadi dengan wajah merasa bersalah. Buat apa coba merasa bersalah ke itu cewek!
"Mau banget lo lang dibodohin sama cewek manja kayak dia! Lagian lo bukan siapa-siapanya dia! Dia ga berhak kayak gitu ke lo! Saudara bukan pacar bukan apa-apa bukan tapi kayak punya status paling tinggi aja!" Jawab Rina ke Elang yang sudah emosi.
Aku lebih emosi lagi dan aku langsung ngehadap dia buat maki-maki dia.
"Anjing lo punya hak apa lo buat ngomong kayak gitu tentang gue. Siapa lo emang bisa komentar soal hubungan gue sama Elang. Siapa lo emang ha? Siapa? Dasar lo perempuan ga tau diri. Suka sama cowok sampai jatuhin harga diri lo banget! Lo pikir dengan kayak gini Elang bakalan suka sama lo? NO!!!! Dia bakalan jijik lihat lo! Lihat dong penampilan lo itu beda banget sama gue jelaslah Elang lebih milih aku daripada lo! Lo ga ada apa-apanya dibandingkan gue. Mending lo pergi deh dari sini bitchh!!! Gue enek lihat lo disini bitchh!!!"
Asli aku udah marah banget sampai keluarin kata-kata kasar kayak tadi wajah Elang langsung kaget dan mencoba untuk nahan aku. Wajah itu cewe udah meram padam menahan tangis bahkan udah nangis dia langsung bangkit berdiri dan nampar aku.
'Plakkkkkk' aku ditampar sama itu cewek dan aku langsung megang pipiku, aku mau balas untuk bangkit berdiri, Elang yang awalnya kaget langsung sadar dan nahan aku mendudukkan aku dipangkuannya lagi dan merengkuh aku dalam pelukannya aku yang masih megang pipiku dan aku nangis dalam pelukan Elang. Suasana cafe hening seketika dan semua ngelihat kearah kita.
"Lo yang bitchhh! Seenaknya aja lo bilang gue bitchh! Seharusnya lo yang nyadar diri siapa disini yang b***h! Gue sadar gue ga ada apa-apanya dibandingkan lo! Tapi lihat lo cuma bisa mengandalkan tubuh lo itu! Lo ngejual tubuh lo kebanyak cowo! Lihat pakaian lo yang lo pake sekarang itu buat ngundang para laki-laki ngelihat tubuh lo! Kucing mana yang bisa nolak ikan asin haa? Lo cuma bisanya pamerin itu tubuh lo doang dengan baju kurang bahan itu. Lo ga sadar apa semua pengunjung cafe laki-laki disini seolah-olah mau nerkam lo tau kalau ga ada Elang disamping lo! Anjing nyesel gue datang kesini. Lo juga lang ajarin nih ntah siapa lo ini tata krama dan sopan santun percuma lulusan luar negeri tapi otaknya ga dipake!" Setelah mengeluarkan kata-kata itu aku mendengar suara sepatu berjalan menjauh kayaknya dia langsung pergi dan aku semakin menangis deras di pelukan Elang. Dan Elang mencoba menenangkan aku dan mengelus-ngelus rambut aku dan menciumi telinga aku.
"Udah dong cha, jangan nangis lagi. Sakit ya? Sini aku lihat pipi kamu biar aku obatin ya. Jangan nangis lagi. Kan tadi aku udah bilang ke kamu jangan pakai baju kayak gini tapi kamunya mala bandel mau kayak gini. Kan aku udah bilang depan aku aja kamu kayak gininya jangan depan banyak orang kamunya gamau juga." Teman-teman yang ada disitu ketawa terkekeh mendengar perkataan Elang, apa yang lucu coba?
"Itu mah maunya lo aja lang! Biar lo puas! Sama aja kalau gitu haha" Mereka semua ketawa. Aku langsung kembali emosi karna Elang ngebela itu cewe dan seolah-olah membenarkan perkataan itu cewek!
"Jadi kamu bela dia? Kamu membenarkan apa kata-kata dia kayak gitu iya?" Aku langsung emosi dan marah-marah di depan wajah Elang. Elang langsung kaget karna aku udah marah-marah di depan dia kemudian dia meluk aku lagi bawa kepala aku dicekukan lehernya dan mengelus kepala aku.
"Enggak kayak gitu sayangku. Aku minta maaf ya. Udah ya jangan nangis lagi. Sekarangkan aku ada sama kamu. Udah ya aku sayang kamu achaku. Jangan nangis lagi aku ga suka lihat kamu nangis achaku." Kalau Elang udah ngomong semanis ini keaku pasti aku luluh. Dia sabar banget ngehadapin aku dalam segala hal. Makanya aku sayang banget sama dia! Aku mulai ga nangis kayak tadi tapi masih adalah sedikit demi sedikit. Mata aku panas dan perih aku capek aku mulai ngantuk aku mengalungkan tangan aku ke leher Elang dan bergerak nyaman sambil memperdalam kepala aku ke leher Elang. Aku masih denger mereka ngomong.
"Makanya lang, status kalian lo perjelas deh jangan kayak gini terus biar semua orang langsung tau hubungan apa sebenernya yang kalian jalanin daripada kayak ginikan. Aku tau kok kalau lo sayang banget sama Chacha." Aku penasaran sama jawaban Elang tapi kepala aku berat banget dan nuntut buat tidur. Aku langsung tidur dengan nyaman dan aku lihat Elang melihat aku yang tidur dan ngejawab pertanyaannya tapi aku ga begitu dengar Elang jawab apa karna aku udah ngantuk banget.
*Pov Elang*
Aku meraskan nafas teratur di leher dan aku melihat sepertinya Chacha kelelahan dan tertidur. Aku menjawab atas pertanyaan temanku.
"Suatu saat nanti pasti jelas kok nos tenang aja ada masanya"
"Kelamaan kalau nunggu waktu itu lang. Mau sampai kapan lo bakalan kayak gini." Aku cuma tersenyum doang mendengar jawaban dari temanku yang bernama Kinos.
"Aku duluan pulang yaa tuan putri aku udah tidur kayaknya kecapekan nangis deh. Ntar suruh managernya kirim tagihannya kerumah aku atas nama aku. Aku yang bayar deh kali ini."
Kataku sambil menggendong Chacha ala bridle style kemudian aku langsung keluar menuju parkiran dan memasukkan Chacha kekursi depan menidurkannya menurunkan bangkunya agar Chacha lebih nyaman dan memakaikan setbelt dan membuka jaket yang aku kenakan untuk menyelimuti Chacha karna Chacha pakai pakaian yang terbuka. Kemudian aku mutar dan masuk kedalam mobil aku pergi dari parkiran.