Kembali Ku Hijrah (Indonesia version)

Apakah ini permulaan?

Seiring waktu kan terus berputar, Akankah rasa yang bersemayam di dalam hati akan seperti itu saja, lalu apakah dengan menghindari kontak mata dengan sang istri maka semuanya akan terselesaikan? Lantas apakah tidak ada sedikitpun keinginan untuk membelai san istri layaknya pasangan suami-istri pada umumnya. Apakah tidak ingin juga hadirnya tangisan dari sosok kecil dalam keluarga yang akan menghiasi kehidupan keluarga mereka?

Sejujurnya siapapun seseorang yang sudah berkeluarga pasti ingin sekali merasakan itu semua, termasuk Feroka Mahardika, tapi lagi dan lagi semuanya harus terhalang oleh sebuah ego yang terus membentengi dirinya untuk tidak menyentuh san istri. Lalu sampai kapan Fero akan mampuh mendobrak benteng tersebut. Jika tidak di lawan maka semuanya akan seperti itu saja. Sekeras apapun Mia selaku sang istri untuk membujuk agar benteng itu terbuka tapi jika pemiliknya masih terus kekeh pada egonya maka semuanya akan percuma.

Matahari yang awalnya tertutup oleh sebagian awan perlahan kini mulai menampakkan seluruh sinarnya. Fero yang tengah menikmati waktu santainya dengan tiduran di atas bangku panjang samping kolam renang ini mulai terusik sebab sinar itu begitu terasa menyengat pada permukaan kulitnya.

Merasa terganggu akibat teriknya kini Fero mulai Bangun dari tempatnya, ia memutuskan untuk menyudahi aktivitasnya. Ia pun mulai melangkahkan kakinya memasuki rumahnya, tujuannya kali ini ialah ruang keluarga dimana saat ini Mia juga tengah berada di sana. Lantas apakah Fero akan tetap menikmati waktunya disana atau akan memilih tempat lain.