Menahan gugup

258 Kata
Sepertinya banyak hal yang harus dilakukan oleh Fero terutama cara memperlakukan seorang istri dengan baik. Tidak, sebenarnya Fero bisa memperlakukan seorang wanita itu dengan baik, mengingat ia juga sangat menyayangi Ibunya dengan sepenuh hati. Hanya saja jika ia praktekan sendiri kepada sang istri rasanya begitu sulit untuk ia terapkan. Benteng yang ia bangun entah mengapa begitu sulit sekali untuk dapat dirobohkan, padahal sang pembuatnya sudah mengijinkan untuk dihancurkan. Rasa gugup kini mulai menyerang diri Fero, ucapan yang dilontarkan begitu menohok hati sang istri. Ia pun melakukan hal itu spontan keluar begitu saja untuk menutupi agar tidak terlihat gugup di hadapannya? Keheningan kembali menguasai diri mereka masing-masing. Mia sudah menutup novel yang ia baca tadi, demi fokus untuk memperhatikan sang suami. Tidak ada yang mau memulai pembicaraan, keduanya masih menyembunyikan kegugupannya masing-masing. Mata mereka terus berkelana mencari object yang tak menentu kadang juga mata keduanya tanpa sengaja bertemu satu sama lain, dan itu bertahan hanya lima detik karena setelahnya Fero langsung memilih untuk membuangnya ke arah yang lan, sedangkan Mia hanya berpasrah dengan hati yang merasakan kegetiran. Kedekatan mereka hanya sebatas raga tapi hati keduanya masih belum dapat mengikat. Kenapa begitu sulit sekali membuka hati untuk pasangan yang sudah jelas halalnya. Apakah memang pernikahan yang dilakukan atas kalimat perjodohan semuanya seperti itu, apalagi mengingat posisi Fero yang menikah hanya untuk menyelamatkan perusahaannya. Merasa tak mendapatkan respon apapun dari sang suami, maka Mia pun akan memutuskan untuk pamit ke belakang terlebih dahulu dengan alasan akan membuatkan minuman agar dapat mencairkan suasana dan berharap obrolan demi obrolan akan berlangsung dengan lancar.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN