MO || BAB 16

2044 Kata

"Kebetulan sekali. Kita juga ingin makan siang. Kita bisa cari restoran bersama jika mau. Dan Pak Aditya, saya minta maaf atas kejadian tempo lalu dan makan siang hari ini sebagai permintaan maaf saya. Bagaimana?" *** Tawaran yang terdengar di telinga Aditya seolah hanyalah sebuah klise seseorang di depannya untuk membuat hatinya semakin tak karuan. Aditya menelan salivanya perlahan dan masih mencerna tawaran tersebut. Bola matanya menatap perlahan ke arah Dimas dan Anggi secara bergantian. "Setuju, kita ke restoran di ujung sana," titah Aditya menunjuk salah satu restoran elit di mall tersebut. Sandra yang mendapati sikap Aditya sontak saja terkejut. Tidak biasanya Aditya semudah itu menerima tawaran untuk sekedar bercengkerama dengan orang asing seperti ini jika bukan klien bisnis

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN