MO || BAB 17

2547 Kata

Keesokan paginya, tepat pukul 6 pagi bunyi ponsel Aditya sudah sibuk berbunyi membangunkan sang tuannya. Beberapa kali Aditya menghiraukannya, beberapa kali pula ia menutup wajahnya dengan bantal tetap saja bunyi ponselnya tak kunjunh berhenti. Bukannya Aditya tak ingin menjawab panggilan itu, hanya saja matanya masih berat karena semalaman tak bisa tertidur dan alhasil ia begadang hingga pukul 5 pagi. Dan bukan tanpa sebab, lagi dan lagi ia hanya memikirkan satu nama. Satu nama yang berhasil menyita seluruh pikirannya. Satu nama yang entah akan memikirkannya atau justru menertawakannya saat ini. Tapi, bunyi ponsel itu lebih menyebalkan saat ini daripada begadangnya semalam. "Siapa sih! Berisik!" gerutu Aditya tapi tangannya masih saja meraih ponsel yang terletak di atas meja nakasnya.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN