Beberapa menit kemudian, Aditya yang sudah berada di dalam kamarnya mulai merebahkan badannya di ranjang besarnya itu. Ia menghela nafas panjang. Sedikit frustasi dengan masalah yang ia hadapi kali ini. Sekali lagi ia telah menyakiti orang lain, ia telah membuat orang lain terluka dengan tangannya sendiri, lagi dan lagi. Benar apa yang dikatakan Violitta. Selama ini hidupnya memang tidak pernah tenang, ia masih saja di hantui rasa bersalah atas sisi gelapnya yang bahkan ia sendiri susah untuk mengontrolnya. Ia tidak suka dengan pengkhianatan, ia paling benci dengan kebohongan, hal itu yang membuat sisi lain Aditya muncul dengan sendirinya. Dikhianati berkali-kali membuatnya jatuh ke lembah yang membuatnya menjadi sosok yang tidak punya perasaan lagi. Ingin ia akhiri, tapi selalu saja ada