Sheril tersenyum lebar, merasakan hangatnya kebahagiaan yang memenuhi hatinya setelah mendengar nasihat bijak dari sahabatnya, Devya. Matanya yang bersinar penuh kebahagiaan mencerminkan perasaan yang mendalam. "Lo bener, Dev. Gue senang dan bersyukur punya sahabat kayak lo. Dan bentar lagi bakalan jadi sepupu ipar gue. Astaga. Gue senang banget." Devya, yang tengah memegang ponsel, melihat layar yang terus berdering. Namanya Daren muncul di layar ponsel, dan dia menghela napas berat sebelum menjawab dengan nada suara yang pelan, "Kenapa?" “Halo, Sayang?” Suara Daren terdengar dari ujung telepon, penuh kekhawatiran. “Kamu di mana?” “Di toko Sheril. Udah selesai, meeting-nya?” Devya bertanya sambil menatap sekitar toko yang kini sudah mulai sepi. Suasana yang awalnya penuh ceria kini