Daren yang menyapu seluruh tubuh Devya berhenti tepat di area pangkal paha. Sejenak dia tertegun. Ini bukanlah untuk yang pertama Daren menyentuh Devya. Sebab sudah berkali-kali ia melihatnya sampai akhirnya ia bisa menikmatinya karena ikatan pernikahan yang menyakralkan ikatan mereka. “Daren ….” Devya memegang bahu suaminya itu. "Iya?" "Kenapa?" "Ehm, nggak apa-apa." Devya tersenyum manja dan memberi isyarat pda Daren agar segera mulai. Perempuan itu merenggangkan kaki selebar mungkin agar Daren memiliki akses untuk masuk. Tangan halus Devya menggenggam milik Daren yang tegak menantangnya dan menuntun mencari jalan. Begitu menemukannya, Daren mendorong ke dalam sambil berpegangan pada pinggul perempuan yang terperangkap di bawahnya. Erangan serta desahan mencuri keluar dari mulut