Tengah malam Lupita juga tak kunjung memejamkan matanya. Ia masih berkutat di depan laptop dengan beberapa berkas yang berserakan. Matanya memang sudah sangat pedas dan ingin segera dipejamkan. Namun, demi tugasnya usai ia pun akhirnya begadang untuk menyelesaikannya. "Akhirnya......" Lupita meregangkan otot-ototnya yang telah membeku karena hanya duduk di tempat belajarnya tanpa berpindah sama sekali. Drrrttt...drrrt... Ponselnya bergetar. Satu notifikasi pesan didapatinya. Mungkin saja itu merupakan sebuah pesan yang berasal dari Mas Andra. Memang hingga tengah malam begini lampu kamar Lupita masih nyala. Pesan itu mungkin berisikan sebuah titah agar Lupita segera tidur dan mematikan lampu kamarnya. Seketika dahinya mengkerut. Lupita tak tahu siapa seseorang yang mengiriminya pesan