Tatapan mata mama menyisir Dhika dari atas hingga bawah. Namun tak memudarkan senyum manis wanita paruh baya itu. Entah mengapa tatkala ditawari mampir ke rumah oleh Lupita, Dhika mengiyakan? Dimana-mana orang-orang pasti menolak karena sungkan. Lantas jika seperti ini apakah Lupita nanti yang akan dipersalahkan apabila anggota keluarganya salah paham? Tentu saja tidak. "Brian kok diam saja. Ayo ambil donatnya. Mau rasa apa? Eyang ambilkan.." kata Mama tiba-tiba ketika ruang tamu ini hening. Sontak satu suapan donat yang baru saja masuk ke dalam mulut Lupita membuat gadis itu tersedak. Ia terbatuk-batuk hingga sebuah tangan memberinya segelas air putih. Tangan Dhika! "Kenapa sih Pit? Pakai acara keselek segala," tanya Mama sembari menepuk-nepuk punggung Lupita. "N-nggak apa-apa Ma