"Ragu kenapa?" Lupita tampak terdiam. Ia menimang-nimang, apakah tidak apa-apa jika ia jujurkan saja? Namun akan salah juga jika dirinya berbohong diawal pintu kebucinan ini! Dengan keyakinannya yang sudah terkumpul. Lupita kemudian mengangkat kepalanya. Menatap Dhika dengan tatapan sendunya. "Saya dan Mas Dhika berbeda jauh. Apa mama Mas Dhika bersedia menerima saya?" Dhika bukannya marah ataupun merasa tersinggung dengan ucapan Lupita barusan. Ia justru terkekeh pelan. "Jadi, kamu menyamakan mama saya dengan ibu-ibu mertua di sinetron pintu taubat?" Bukannya Lupita tak mengerti dengan maksud Dhika. Yang dimaksud lelaki itu adalah ibu-ibu mertua yang galak dan juga suka berkomentar. "B-bukan seperti itu Mas.." "Mama saya memang selektif. Pasti nanti beliau akan berusaha untuk te