♫ ♫ ♫ Selama seharian itu, Arata dan Mila tidak berbicara banyak selain menyangkut kerja kelompok. Saat istirahat, Arata akan ke belakang gedung IPA untuk menemui Rena dan mengomentari masakan buatan gadis itu. Bersama Rena, pikirannya tentang Mila sedikit teralihkan. “Bagaimana?” rena menatap harap cemas ke Arata yang sangat lambat mengunyah makanan di mulut. “Lumayan. Lebih baik dari kemarin.” “Yes!” Rena teriak kegirangan. “Sedikit lagi aku bisa jadi chef, dong?” “Hahaha... Kakak Kelas sangat percaya diri.” “Arata?” Arata menoleh usai mengaduk-aduk makanan di dalam bekalnya. “Ya?” “Kamu lagi ada masalah?” Terkejut adalah reaksi Arata ketika ketahuan oleh gadis di depannya. “Aku nggak apa-apa.” “Kita sudah sering bersama, Ar, aku mulai ngerti setiap ekspresi dan gestur kamu.