“ ... Aku mengerti mereka berdua sama-sama menderita dan kesepian, tapi menyatukan kembali sesuatu yang sudah hancur, apakah bisa?” Mila ♫ ♫ ♫ “ .... mau laki-laki atau perempuan, semua akan kuhajar.” Anggrek tertunduk mendengar penuturan Noval, apalagi ketika tatapannya bertemu iris cokelat Noval yang dingin itu, dia sudah seperti anjing yang meringkuk ketakutan. “Ada apa ini?” tanya Altha yang dengan menenteng seplastik besar berisi roti jumbo dan minuman dingin. “Cih! Nggak berguna,” kata Noval ketika melirik Altha yang baru datang, lantas melepas genggaman tangannya dan Mila. Dia dengan sengaja menabrak bahu Altha ketika hendak keluar kelas. “Aku belum selesai bicara, katakan ada apa di sini? Kenapa mengaku─” Bruk Noval melayangkan satu tinju ke wajah Altha. “Suasana hatiku
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari