"Apa, kak?" tanya Acha. Ruangan kembali sunyi, siap mendengar ketua OSIS berucap pernyataan yang sakral di awal hari yang sangat membahagiakan bagi Acha seorang. Kedua bola mata Alex menatap ke belakang, lalu kembali kepada Acha yang menunggu jawaban darinya. "Bangku di belakang kosong, apa harus kami bawa, agar kamu dan teman sebangkumu tidak terganggu?" Itu bukan pernyataan. Namun, pertanyaan, Acha mengembuskan napas panjang. "Saya butuh, gak usah dibawa," jawab Acha. Alex mengangguk. "Baiklah." Saat b****g Acha telah duduk manis di bangkunya. Alex mulai memperkenalkan dirinya, sebagai ketua OSIS yang tak lama akan tergantikan, hanya beberapa bulan lagi pemilu akan dilangsungkan dan Maxime adalah salah satu calonnya. Jika ada yang mau bertanya tentang organisaasi OSIS jangan sungk
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari