Pillow Talk

1764 Kata

Rintikan gerimis sisa hujan berbunyi gemersik beradu pada kaca jendela, awan yang mulai tersapu angin perlahan menampakkan sosok pesona bulan yang telah tersembunyi beberapa saat lalu. Langit yang terbungkus kelam mulai menerang, memberi celah cahaya bulan menelusup menyinari tempat-tempat terjangkau. Memberi akses pada sesosok tubuh mungil untuk dapat melihat dalam gelap. Aku. Noir. Pembuka suasana yang dramatis bukan ? Dalam bayang-bayang kegelapan malam, aku duduk dengan nyaman dalam sebuah ruangan sederhana yang hanya diterangi cahaya bulan. Iris kelamku terus mengerjap mengamati segala perubahan pada objek yang tengah menarik perhatian. Tidak merasa letih ataupun bosan meskipun tindakanku sekarang bukan bagian dari pekerjaan, mataku terus terhipnotis tak berpaling. Setelah perdebat

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN