Hisagi sampai saat ini tidak pernah tahu siapa namanya. Memikirkan betapa terlalu singkat pertemuannya dengan wanita berambut panjang itu membuat Hisagi dibutakan oleh sebuah perasaan membludak ini padahal dia baru dipertemukan sekali. Padahal baru kemarin dia bertemu, tapi Hisagi sudah dilanda rindu berat. Beruntung baginya kali ini sebab Tuhan nyatanya tidak pelit mengabulkan segala harap daripada doanya. Terbukti pukul sembilan pagi ini, wanita cantik itu kembali. Wanita cantik yang sama, senyum yang sama, atmosfer yang sama, serta degupan jantungnya yang otomatis menggila sama. Hisagi tak percaya, dia dibuat laksana b***k cinta hanya dengan dua kali pertemuan saja. “Satu wafel—“ “—ice chocholate benarkan ?” potong Hisagi cepat yang dibalas dengan senyum dan anggukan. Luar biasa dama